Suara.com - Sebuah video lama kembali viral dan mengundang perhatian publik. Dalam rekaman tersebut, tampak Dedi Mulyadi, yang saat itu masih menjabat sebagai anggota DPR RI, mengunjungi sebuah lokasi tambang batu di kawasan Gunung Kuda, Desa Dukuh Puntang, Kabupaten Cirebon.
Video tersebut kini menyebar luas di media sosial, terutama setelah terjadinya musibah longsor di tambang yang sama dan menelan korban jiwa.
Dalam kunjungan tiga tahun lalu itu, Dedi Mulyadi secara tegas menegur para pengelola tambang karena menilai aktivitas penambangan tersebut sangat membahayakan keselamatan para pekerjanya.
Dengan nada prihatin, Dedi Mulyadi memperingatkan langsung seorang pengelola yang saat itu berdalih bahwa "kalau longsor biasanya ngasih tanda dulu".
“Gini lho Pak, alam jangan ditantang. Kemarin sudah roboh, alhamdulillah nggak ada yang meninggal. Jangan ditantang,” ucap Dedi Mulyadi dengan nada serius dalam video tersebut.
Ia juga menambahkan, “Udah retak-retak lagi, artinya itu berpotensi di manapun,” seraya mengingatkan risiko yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Bahkan, Dedi Mulyadi dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan memutuskan untuk meminta para pekerja menghentikan aktivitas sementara dan pulang ke rumah masing-masing.
Ia juga memberikan uang kepada para pekerja sebagai bentuk kepedulian agar mereka tidak kembali bekerja di lokasi yang ia anggap tidak aman.
Pengelola tambang dalam video tersebut sempat membela diri dengan mengatakan bahwa aktivitas tersebut untuk menghidupi hajat rakyat. Namun Dedi dengan tegas menanggapi,
Baca Juga: Dialog dengan Ibu Ditinggal Suami Terganggu, Dedi Mulyadi Ngamuk Gegara Bendera
“Betul, rakyatnya benar, dihidupin kita ngerti. Tapi nyawa manusia juga harus dilindungin. Tetapi saya punya hak untuk mengingatkan,” tegas dia.
Tiga tahun berselang, kekhawatiran Dedi Mulyadi terbukti. Sebuah longsor besar terjadi di tambang yang sama dan mengakibatkan lebih dari 10 orang tertimbun.
Hingga saat pernyataan disampaikan, baru dua korban yang berhasil ditemukan, sementara pencarian terhadap yang lain masih terus dilakukan.
Kini, sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kembali angkat bicara melalui akun media sosial resminya. Ia menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang terjadi.
“Saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut. Tentunya warga itu sedang bekerja, memenuhi kebutuhan keluarganya walaupun pekerjaannya diancam bahaya, dan ini sebenarnya menjadi tanggung jawab bagi pengelola tambang,” ucapnya.
Dedi Mulyadi juga menjelaskan bahwa saat kunjungan sebelumnya, ia tidak memiliki kewenangan hukum untuk menghentikan aktivitas tambang tersebut karena izinnya masih berlaku hingga Oktober 2025. Namun kini, sebagai pemegang otoritas, ia bertindak cepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Drama Rumah Mewah Berujung Ricuh, Mertua Usir Menantu di Bone, Rebutan Harta Gono-gini?
-
Prabowo Ketuk Palu! Ditjen Pesantren Resmi Dibentuk, Kado Spesial Hari Santri Usai 6 Tahun Penantian
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi
-
Pramono Anung: Dikotomi Pesantren Tak Relevan! Kontribusi Santri Tak Terbantahkan
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Tragedi Udayana: Mahasiswa Tewas Lompat dari Lantai 4, Chat Olok-olok BEM Viral Jadi Sorotan
-
KPK Serahkan Tersangka Suap Izin Tambang Rudy Ong ke Jaksa Penuntut Umum