Ia menjelaskan bahwa ada dua masa puncak pertumbuhan anak yang sangat penting. Pertama ketika seribu hari pertama kehidupan, sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Masa ini sangat krusial untuk perkembangan otak dan kecerdasan.
Sementara itu, puncak kedua pertumbuhan terjadi saat anak memasuki usia remaja, di mana pertumbuhan fisik seperti tinggi badan dan massa otot mencapai percepatan maksimal.
Di hadapan para santri, Dadan menyampaikan kalau mereka saat ini tengah berada dalam fase second peak tersebut. Itu sebabnya para santri turut menjadi sasaran MBG agar asupan gizinya bisa lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Dadan juga memperkenalkan MBG sebagai pola makan harian yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, buah, serta susu. Ia menekankan bahwa mayoritas anak Indonesia belum mendapatkan akses terhadap makanan bergizi seimbang seperti itu.
Kami tahu bahwa 60 persen anak Indonesia itu tidak pernah punya akses terhadap makan dengan gizi seimbang. Jadi kalau makan itu, ada nasi, ada bakwan atau bala-bala, ada mie, ada bihun, ada kerupuk. Sebagian besar makannya seperti itu," kata Dadan.
Diklaim Jauh Lebih Sehat
Dia membandingkan dengan menu MBG yang diklaimnya jauh lebih sehat.
"Sementara yang disajikan di dalam makan bergizi, pasti selalu ada nasi, ada telur, ada ayam, ada ikan, atau protein lainnya. Kemudian ada sayur, ada buah, ada susu. Jadi itulah yang disebut dengan gizi seimbang. Itu yang akan kita sajikan," tuturnya.
Ditambah pula adanya susu pada menu MBG. Dadan menyebutkan kalau 60 persen anak Indonesia tidak pernah minum susu karena tidak mampu membelinya. Padahal, menurut Dadan, susu bisa jadi salah satu faktor pendorong tubuh anak tumbuh tinggi.
Baca Juga: Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
Dia menceritakan pengalamannya sendiri terhadap dua anaknya yang memiliki tinggi lebih dari 180 cm.
"Ini sudah terbukti di rumah. Anak saya ada dua orang laki-laki, itu anak yang pertama tingginya 181, anak yang kedua tingginya 185. Kenapa? Karena minum susu diwajibkan sama ibunya dari kecil sampai SMA kelas 2, wajib. Bahkan pada saat pertumbuhan, anak saya yang kecil itu minum susunya 2 liter sehari. Jadi tulangnya besar-besar. Makanya tubuhnya tinggi. Jadi tinggi badan tidak hanya masalah genetik, tapi juga makanan," tuturnya.
Dadan menekankan bahwa anak-anak usia remaja saat ini adalah calon tenaga kerja produktif di tahun 2045, saat Indonesia memasuki era bonus demografi. Karena itu, dia menekankan pentingnya asupan gizi seimbang agar mereka tumbuh menjadi SDM unggul.
"Kalau kita tidak siapkan sekarang dengan memenuhi gizinya dengan baik, maka kita khawatirkan akan menghasilkan SDM yang bonus demografi tapi kualitasnya kurang baik. Jadi langkah ini adalah langkah strategik," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Dipuji-puji karena Dietnya Berhasil, Prabowo Pangling Lihat Megawati: Ibu Luar Biasa!
-
Ngaku Tak Sudi Rakyat Ditipu, Prabowo: Pejabat dan Pemimpin yang Melanggar, Laporkan!
-
Klaim Tak Pandang Parpolnya, Prabowo Siap Pecat Pejabat Bobrok: Lebih Baik Mundur Ketimbang Dicopot!
-
Klaim Siswa Penerima MBG Bisa Tumbuh Tinggi 180 cm, Kepala BGN: Sudah Terbukti 2 Anak Saya di Rumah
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat