Suara.com - Sebuah kejadian mengejutkan datang dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Seorang pedagang sayur yang biasa membeli kertas bekas untuk membungkus dagangannya mendapati kenyataan yang membuatnya syok.
Pasalnya, menurut akun Info Tuban dan akun X @bacottetanggaid, kertas bekas yang dibeli sang pedagang sayur dari pasar ternyata berisi dokumen penting berupa data pribadi pasien Puskesmas Semanding.
Dalam tumpukan kertas tersebut, terlihat jelas berbagai data sensitif, mulai dari nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, usia, hingga fotokopi Kartu Keluarga. Data itu seharusnya dirahasiakan dan dimusnahkan, bukan diperjualbelikan bebas sebagai kertas bekas.
Bukti berupa foto dokumen yang tersebar di media sosial menunjukkan lembaran Kartu Rawat Jalan milik pasien dengan cap resmi Puskesmas Semanding, lengkap dengan tulisan tangan medis dan data pasien.
"Kok bisa? Data pribadi pasien Puskesmas ditemukan di kertas bungkus sayur," tulis akun tersebut seperti dikutip pada Senin (16/6/2025).
Kejadian ini memicu reaksi keras dari warganet yang geram atas kelalaian pengelolaan dokumen penting tersebut.
Seorang netizen dengan akun @kop**** menuliskan, “Itu semua data confidential. Emang nggak ada penghancur kertas?? Atau lebih memikirkan untung buat kiloin kertas yg ndak seberapa tu.”
Komentar ini menyoroti lemahnya sistem penghancuran dokumen di instansi terkait. Seharusnya, dokumen seperti ini dimusnahkan dengan mesin penghancur kertas atau dibakar agar tak disalahgunakan.
Komentar lain datang dari @ato**** yang bernada sarkastik, “Yang saya heran kok kita ini ketemu apa apa saja masih heran dan suka kagetan, seperti baru dua hari tinggal di endonesah tercinta. Lha masa ga tahu ini negara model apaan?.”
Baca Juga: Tol Brandan-Binjai Heboh: Gundukan Mirip Polisi Tidur Bikin Pengendara Waswas!
Ungkapan ini menyiratkan kekecewaan mendalam terhadap kondisi tata kelola birokrasi dan keamanan data di Indonesia yang dinilai sudah kronis.
Netizen @roh**** juga mengungkapkan keresahannya. “Ini bukan sekadar lalai, tapi sudah masuk ranah pelanggaran privasi serius. Data pribadi bukan sampah. Ada tanggung jawab hukum dan moral di balik pengelolaannya. Semoga ada tindakan tegas dari pihak berwenang,” tulisnya.
Ia menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya soal administrasi, melainkan pelanggaran hukum yang menyangkut Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi.
Sementara itu, @4_ab**** memberikan sindiran pedas, “Pemerintah kita ini pelayanan nya dan kerahasiaan data rakyatnya sangat bobrok hingga ke akar akarnya. Buktinya sdh jelas dan sudah sering di share juga beritanya di medsos.”
Komentar ini menunjukkan bahwa kasus serupa bukanlah yang pertama dan sudah sering terjadi, hanya saja luput dari tindakan serius. Kejadian ini menjadi bukti nyata lemahnya pengawasan dan pengelolaan dokumen di fasilitas pelayanan publik.
Data pribadi adalah aset penting yang wajib dijaga kerahasiaannya. Di tengah maraknya penyalahgunaan data untuk pinjaman online ilegal, penipuan, dan kejahatan siber lainnya, kelalaian semacam ini sangat berbahaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi