Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul berharap Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan arahan langsung kepada ribuan tenaga pendidik yang tergabung dalam program Sekolah Rakyat. Harapan ini ia sampaikan mengingat pentingnya penguatan peran para pendidik dalam mendampingi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan miskin ekstrem.
"Jika nanti memang ada waktu, kita berharap Presiden bisa memberikan pembekalan terhadap para kepala sekolah, para guru, juga tenaga kependidikan yang lain," ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Rabu, 18 Juni 2025.
Pembekalan itu rencananya akan dilakukan pada bulan Juli, sebelum proses belajar mengajar tahun ajaran baru dimulai.
Dia menyebutkan bahwa akan ada lebih dari 4.000 tenaga pendidik yang ditugaskan di 100 lokasi Sekolah Rakyat seluruh Indonesia. Para tenaga pendidik itu meliputi kepala sekolah, guru, bendahara sekolah, hingga pamong asrama.
Gus Ipul menekankan bahwa menjadi ujung tombak dari program yang digagas Presiden Prabowo untuk menghadirkan pendidikan berkualitas bagi keluarga prasejahtera.
"Ini gagasan Bapak Presiden Prabowo untuk memuliakan dan memberikan penguatan kepada mereka, menjadi bagian dari keluarga yang tidak mampu atau kurang mampu yang dalam istilah statistik disebut sebagai miskin atau miskin ekstrem," jelas Gus Ipul.
Saat ini, proses rekrutmen untuk 100 Kepala Sekolah Rakyat telah selesai, 53 di antaranya saat ini tengah menjalani retret oleh Kementerian Sosial. Sebanyak 47 kepala sekolah lainnya dijadwalkan akan mengikuti retret susulan pada akhir bulan Juni.
Sementara itu proses perekrutan guru masih dalam tahap seleksi dan ditargetkan rampung pada awal Juli 2025.
"Mudah-mudahan di awal Juli nanti itu sudah bisa melakukan retret seperti kepala sekolah sebelumnya. Termasuk juga para guru nanti akan ada pembekalan tambahan di awal Juli," kata Gus Ipul.
Baca Juga: Bola Panas Pemakzulan Gibran, Ujian Loyalitas Prabowo atau Sekadar Politik Sandera?
Dia menekankan pentingnya pemahaman yang menyeluruh oleh setiap tenaga pendidik terhadap konsep Sekolah Rakyat. Ia berharap para pendidik dapat menerapkan nilai-nilai dasar mulai dari hal sederhana seperti menjaga kebersihan dan ketertiban, hingga meningkatkan mutu proses belajar mengajar.
"Kita ingin mereka mengerjakan hal yang sama di sekolah masing-masing. Mulai dari hal yang kecil dulu, mulai dari kebersihannya, ketertibannya, dan terus hal-hal lainlah dalam proses ini," tuturnya.
Pembelajaran Sekolah Rakyat tahap 1A direncanakan mulai pada 14 Juli 2025 dengan sebanyak 63 titik sekolah yang gedungnya telah siap. Sementara itu, 37 titik sekolah lainnya baru akan dilaksanakan pada ditahap 1B yang direncanakan pada sekitar bulan Agustus-September 2025. Sehingga, akan ada 100 titik Sekolah Rakyat yang dibuka selama 2025 ini.
Secara rinci, kebutuhan pengajar untuk 100 titik Sekolah Rakyat itu dibutuhkan tenaga kependidikan sebanyak 4.944 orang. Jumlah itu sudah termasuk 100 orang Kepala Sekolah serta 1.514 guru umum maupun guru agama.
Retret Kepala Sekolah Rakyat
Sebelumnya, Kementerian Sosial menggelar retret bagi Kepala Sekolah Rakyat. Kegiatan pembekalan itu digelar selama lima hari pada 16-20 Juni 2025 di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi atau Pusdiklatbangprof Marga Guna, Jakarta Selatan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut retret tahap pertama ini diikuti 53 Kepala Sekolah Rakyat dari berbagai daerah. Mereka akan menerima berbagai materi pembekalan, mulai dari Kebijakan Sekolah Rakyat, Pendidikan Inklusif Ramah Anak dan HAM, Motivasi dan Empati Sosial, Pengelolaan Sekolah Asrama, Kurikulum Sekolah Rakyat, Bela Negara dan Bimbingan Pengasuhan, hingga Manajemen Administrasi Sekolah.
Sementara pemateri berasal dari sejumlah lembaga. Di antaranya; Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, KPAI, dan TNI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama