Mengapa Momen Ini Begitu Viral? Analisis di Balik Ke-"Gemoy"-an
Dalam dunia yang dibanjiri konten, video ini berhasil menonjol karena beberapa alasan kuat, terutama bagi audiens milenial dan Gen Z.
Pertama, humanisasi figur publik. Politik seringkali terasa jauh dan dingin. Momen seperti ini meruntuhkan tembok tersebut.
Ia menampilkan Prabowo bukan sebagai jenderal atau politisi, melainkan sebagai sosok manusia biasa yang bisa diajak bercanda dan menunjukkan afeksi kepada anak-kecil.
Kedua, kontras yang menarik. Terjadi di tengah kunjungan diplomatik yang serius di Rusia—sebuah negara adidaya dengan citra yang kuat—interaksi yang ringan dan personal ini menciptakan kontras yang sangat menarik dan mudah diingat.
Ketiga, relatabilitas universal. Kepolosan dan kejujuran anak-anak adalah sesuatu yang universal.
Hampir semua orang pernah berada di posisi "menodong" orang tua atau "ditodong" oleh anak kecil.
Hal ini membuat momen tersebut sangat relatable dan mudah disukai.
Keempat, memperkuat citra gemoy. Istilah gemoy yang melekat pada Prabowo selama masa kampanye Pilpres 2024 menemukan pembenarannya dalam kejadian-kejadian seperti ini.
Baca Juga: Kenapa Satgas Saber Pungli 'Warisan' Jokowi Dianggap Gagal dan Dibubarkan Prabowo?
Momen "ditodong" Lego ini menjadi bukti otentik dari citra hangat dan kebapakan yang coba dibangun.
Bukan Sekadar Lego: Konteks Kunjungan Prabowo ke Rusia
Tentu saja, kunjungan Prabowo ke Moskow bukan hanya untuk berinteraksi dengan anak-anak.
Sebagai Presiden RI, kehadirannya memiliki agenda strategis yang penting, termasuk memperkuat kerja sama pertahanan bilateral antara Indonesia dan Rusia.
Namun, di era politik modern, citra dan narasi personal memegang peranan yang tak kalah penting dari substansi kebijakan.
Momen-momen tak terduga seperti ini seringkali memiliki dampak yang lebih luas dalam membentuk persepsi publik daripada konferensi pers yang paling terstruktur sekalipun.
Berita Terkait
-
Kenapa Satgas Saber Pungli 'Warisan' Jokowi Dianggap Gagal dan Dibubarkan Prabowo?
-
Geger Sosialisme ala Prabowo: Benarkah Indonesia Mau Dibawa ke Arah Kiri?
-
Tuntaskan Polemik 4 Pulau, Eks Wagub Sumut Puji Prabowo Problem Solver Sejati
-
Tanda Tangan Bobby Nasution Disorot, Benarkah Tak Ikhlas Lepas 4 Pulau ke Aceh?
-
Transit di Praha, PM Ceko Petr Fiala Sambangi Presiden Prabowo di Hotel
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik