Suara.com - Belum genap setahun menjabat, Presiden Prabowo Subianto telah membuat serangkaian gebrakan, yang secara langsung menganulir atau membatalkan kebijakan-kebijakan kontroversial dari era pemerintahan sebelumnya.
Langkah-langkah ini sontak membuatnya dipuji sebagai "pahlawan" oleh publik, terutama di kalangan netizen yang merasa aspirasinya didengar.
Dirangkum dari Youtube wartawan senior Harsubeno Point berjudul 8 Bulan Jadi Presiden, Prabowo 5 Kali Anulir Kebijakan Menteri, Kebanyakan Terkait Jokowi!, Kamis (19/6/2025), tindakan tegas ini menunjukkan paradigma kepemimpinan yang sangat berbeda dari pendahulunya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Tak hanya membatalkan kebijakan menteri, Prabowo bahkan tak segan mengoreksi kebijakan yang diusulkan langsung oleh Jokowi.
Fenomena ini memicu satu pertanyaan besar: apakah Prabowo sedang benar-benar lepas dari bayang-bayang Jokowi?
Berikut adalah 5 gebrakan kunci Prabowo yang menjadi sorotan dalam video YouTube tersebut:
1. Batal Naik! Kado Tahun Baru Pembatalan Kenaikan PPN 12 Persen
Inilah kebijakan yang paling menyentuh hajat hidup orang banyak.
Rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen merupakan usulan dari era pemerintahan Jokowi yang telah disetujui DPR.
Baca Juga: Daftar Kebijakan Menteri yang Dianulir Prabowo Usai Bikin Gaduh Publik, Dari Bahlil hingga Tito
Kebijakan ini menuai banyak kritik karena dianggap akan semakin memberatkan daya beli masyarakat.
Mendengar keresahan publik, Prabowo mengambil langkah tegas. Tepat pada malam tahun baru 2025, ia secara resmi mengumumkan pembatalan kenaikan PPN.
"Kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen hanya untuk barang mewah... Kebutuhan pokok itu tidak disentuh oleh Pak Prabowo," ujar Harsubeno Arief dalam video tersebut.
Keputusan ini disambut gegap gempita oleh publik dan dianggap sebagai "kado tahun baru" terindah dari presiden baru mereka.
2. Gas Melon Kembali ke Warung, Larangan Pengecer Dicabut
Kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melarang pengecer atau warung kelontong menjual gas elpiji 3 kg sempat menciptakan kekacauan nasional.
Tujuannya mungkin baik, yakni agar subsidi tepat sasaran. Namun, dampaknya justru menyengsarakan rakyat kecil yang harus antre berjam-jam di pangkalan resmi, bahkan hingga memakan korban jiwa.
Melihat situasi yang semakin panas, Prabowo turun tangan. Ia memerintahkan agar kebijakan tersebut dibatalkan.
"Setelah kisruh kelangkaan gas elpiji... Prabowo memerintahkan pengecer dapat kembali menjual gas elpiji 3 kg," lapor sebuah berita yang ditampilkan dalam video Harsubeno.
Lagi-lagi, langkah ini membuat Prabowo dipuji karena dianggap cepat tanggap dan berpihak pada kesulitan rakyat.
3. Akhiri Sengketa, 4 Pulau Kembali ke Pangkuan Aceh
Ini adalah gebrakan yang sarat dengan muatan politis.
Sempat terjadi polemik panas ketika empat pulau yang secara historis milik Aceh tiba-tiba dialihkan administrasinya ke Provinsi Sumatera Utara, yang notabene dipimpin oleh Bobby Nasution, menantu Jokowi.
Keputusan yang diambil oleh Mendagri Tito Karnavian ini dinilai janggal dan sewenang-wenang.
Tak butuh waktu lama, Prabowo membatalkan keputusan tersebut.
"Prabowo putuskan 4 pulau milik Aceh... Prabowo kembalikan 4 pulau yang sempat masuk Sumut ke Aceh," demikian bunyi headline berita yang dikutip dalam video.
Keputusan ini tidak hanya melegakan rakyat Aceh, tetapi juga dibaca oleh publik sebagai langkah Prabowo untuk melawan nepotisme dan kepentingan "Geng Solo".
4. Sikat Tambang Nakal, 4 Izin di Raja Ampat Dicabut
Di tengah isu kerusakan lingkungan, Prabowo memerintahkan pencabutan 4 Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel di kawasan surga wisata Raja Ampat.
Kebijakan ini menjadi penting karena santer terdengar bahwa di balik izin-izin tersebut ada nama-nama kroni kuat era Jokowi, seperti Aguan dan Tommy Winata, serta investasi dari China.
"Presiden itu memerintahkan Menteri ESDM mencabut izin tambang... 4 tambang nikel di Raja Ampat," ungkap Hersubeno Arief.
Langkah ini diapresiasi sebagai komitmen Prabowo dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus sinyal bahwa ia tidak akan tunduk pada kepentingan oligarki tambang.
5. Nasib ASN Diselamatkan, Pengangkatan CPNS & PPPK Dipercepat
Ribuan calon aparatur sipil negara (CASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sempat dibuat nelangsa karena pengangkatan mereka ditunda hingga Maret 2026.
Penundaan ini memicu protes luas di media sosial dengan tagar #SAVECASN2024.
Merespons kegaduhan tersebut, Prabowo langsung menginstruksikan percepatan.
"Prabowo percepat pengangkatan CPNS paling lambat Juni 2025, PPPK pada Oktober 2025," tulis judul berita yang ditampilkan.
Keputusan ini lagi-lagi menunjukkan keberpihakan Prabowo pada nasib ribuan anak muda yang telah berjuang dan menggantungkan harapan mereka untuk menjadi abdi negara.
Kelima gebrakan ini, yang terjadi dalam waktu singkat, telah membangun citra Prabowo sebagai pemimpin yang tegas dan berani mengambil jalan berbeda.
Namun, publik masih menanti, apakah "bulan madu" ini akan berlanjut dengan langkah-langkah yang lebih fundamental, seperti reshuffle kabinet untuk membersihkan "orang-orang lama" dan menuntaskan janji reformasi lainnya.
Berita Terkait
-
Daftar Kebijakan Menteri yang Dianulir Prabowo Usai Bikin Gaduh Publik, Dari Bahlil hingga Tito
-
Prabowo Ditodong Lego Anak WNI di Rusia! Reaksinya Tak Terduga...
-
Mendagri Tegaskan Peran DPRD dalam Percepatan Realisasi PSN Pada Pelantikan Pengurus ADKASI
-
Mendagri Minta DPRD Sinergi dengan Kepala Daerah untuk Memperkuat Kemandirian Fiskal
-
'Pak, Belikan Lego!' Video Bocah 'Todong' Presiden Prabowo di Rusia
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK