Suara.com - Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih diwarnai oleh intervensi langsung yang tegas, terutama ketika kebijakan para menterinya memicu polemik dan keresahan di masyarakat.
Dalam beberapa bulan pemerintahannya, tercatat setidaknya lima kali Presiden harus 'turun tangan' untuk membatalkan atau merevisi keputusan pembantunya. Langkah ini seolah mengirim pesan kuat: Prabowo adalah wasit tertinggi yang tidak akan ragu meniup peluit ketika kebijakan dianggap keluar jalur.
Dari isu perut rakyat hingga sengketa wilayah yang sensitif, intervensi Presiden Prabowo menjadi bukti gaya kepemimpinan yang populis dan responsif terhadap denyut nadi publik. Berikut adalah momen krusial saat Prabowo mengambil alih kemudi dan membatalkan kebijakan kontroversial para menterinya.
Menyelamatkan Kantong Rakyat: PPN dan Elpiji 3 Kg
Kabar kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada awal 2025 sontak membuat publik bergejolak. Di tengah tekanan ekonomi, rencana yang tertuang dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) ini dinilai akan mencekik daya beli.
Petisi online dan aksi penolakan di jalanan menjadi pemandangan umum. Merespons kegaduhan ini, Prabowo mengambil langkah taktis dengan mendatangi langsung kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hasilnya, sebuah keputusan yang melegakan.
"Sudah jelas, kenaikan PPN 12 persen ini hanya untuk barang mewah, bukan kebutuhan pokok rakyat. Titik," tegas Prabowo dalam konferensi pers dramatis pada malam tahun baru, Selasa (31/12/2024).
Kebijakan itu pun direvisi, hanya menyasar barang seperti jet pribadi, kapal pesiar, dan properti mewah, sementara kebutuhan esensial masyarakat aman dari kenaikan pajak.
Tak lama berselang, giliran kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang memicu kekacauan. Aturan yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kg per 1 Februari 2025 dengan dalih agar subsidi tepat sasaran, justru berbuah malapetaka.
Baca Juga: 'Pak, Belikan Lego!' Video Bocah 'Todong' Presiden Prabowo di Rusia
Kelangkaan terjadi di mana-mana, antrean mengular, bahkan memakan korban jiwa. Melihat situasi darurat ini, Prabowo dikabarkan menelepon Bahlil hingga dua kali sebelum memanggilnya ke Istana. Hasilnya, kebijakan itu dibatalkan seketika.
Di hadapan media, Bahlil mengakui kesalahannya.
"Ini murni kesalahan kami, tidak perlu saling menyalahkan. Saya yang bertanggung jawab penuh atas gaduh yang terjadi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/2/2025).
Ia berjanji akan mencari formula distribusi yang lebih baik tanpa menyulitkan akses masyarakat kecil.
Dari Raja Ampat hingga Pulau Aceh
Kecintaan Prabowo pada lingkungan hidup diuji ketika laporan Greenpeace Indonesia mengungkap ancaman tambang nikel di jantung surga pariwisata Raja Ampat. Aktivitas tambang di pulau-pulau kecil yang dilindungi UU terbukti telah merusak ratusan hektar hutan dan mengancam ekosistem laut yang rapuh. Tagar #SaveRajaAmpat pun viral, menuntut tindakan tegas.
Berita Terkait
- 
            
              'Pak, Belikan Lego!' Video Bocah 'Todong' Presiden Prabowo di Rusia
 - 
            
              Prabowo Bubarkan Satgas Saber Pungli, Komisi III DPR: Tepat! Polri hingga KPK Harus Dimaksimalkan
 - 
            
              Kenapa Satgas Saber Pungli 'Warisan' Jokowi Dianggap Gagal dan Dibubarkan Prabowo?
 - 
            
              Geger Sosialisme ala Prabowo: Benarkah Indonesia Mau Dibawa ke Arah Kiri?
 - 
            
              Peringkat Daya Saing RI Anjlok 13 Peringkat! Perang Tarif dan Pengangguran jadi Biang Keroknya
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?