Suara.com - Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil meninggal dunia. Ia terpeleset di lereng Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Jenazah Juliana Marins baru berhasil dievakuasi pada Selasa, 24 Juni 2025. Ia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Di sana, jenazah Juliana Marins akan diautopsi sebelum akhirnya diterbangkan ke Bali melalui jalur darat.
Dari Pulau Dewata, jenazah tersebut baru dibawa ke negara asalnya di Brasil.
Bersamaan dengan proses pemulangan Juliana Marins, seorang warga X alias Twitter dengan akun @/iwontmove menuliskan isi surat pilu dari ayah korban, Manoel Marins.
Juju, demikian panggilan kesayangan Manoel Marins kepada putrinya, Juliana Marins.
Ia memberikan pujian serta gambaran sifat dari perempuan berusia 26 tahun tersebut.
"Ah, Juju, kecantikanku, hartaku, putriku, cintaku. Kau selalu sangat istimewa. Nakal, gelisah, senyumanmu yang indah dan keinginan yang besar untuk hidup dengan penuh semangat," tulis ayah Juliana Marins pada pada Rabu, 25 Juni 2025.
Juliana Marins disebut selalu mengkhawatirkan orangtuanya, Manoel dan Estela. Bahkan kepada sang ayah, ia berjanji untuk menjaga mereka di hari tua.
Baca Juga: Bikin Kangen Trekking! 5 Film Indonesia tentang Pendakian Gunung yang Wajib Tonton
"Meskipun aku bilang, itu tidak perlu. Karena kamu harus menjalani hidupmu," ucapnya.
Sampai satu hari, Juliana Marins meminta izin kepada orangtuanya untuk backpacking, pergi ke tempat yang ia senangi, Gunung Rinjani. Niat sang putri mendapat dukungan dari orangtuanya.
"Ketika aku bertanya, apakah kau ingin kami memberimu uang untuk membantumu di perjalanan tersebut, kau berkata, 'tidak usah'," kata ayah Juliana Marins.
Jadi saat itu, Juliana Marins pergi dengan uangnya sendiri tanpa campur tangan orangtuanya. uang tersebut kata ayah Marins adalah hasil kerja keras sang putri selama ini.
"Dan aku tahu, betapa bahagianya kau bisa mewujudkan mimpi ini. Kami pun bahagia, kau bisa pergi, melakukan apa yang paling kau sukai dan itu menghibur kami," terang Manoel Marins.
Tapi kemudian, betapa hancurnya hati sang ayah saat mengetahui kepulangan anaknya berupa jenazah. Tapi kesedihan tersebut ia tutupi.
Tag
Berita Terkait
-
Warga Brasil Temukan 3 Faktor Sulitnya Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani
-
Proses Evakuasi Juliana Marins Jadi Sorotan, Dasco Minta Komisi di DPR Beri Masukan ke Pemerintah
-
Bukan untuk Ungkap Penyebab Kematian, Ini Alasan Unik Keluarga Minta Jasad Pendaki Brasil Diautopsi
-
Tim SAR Tak Bisa Selamatkan Juliana Marins, Keluarga Terenyuh Permintaan Maaf Agam Rinjani
-
Pendaki Brasil Tewas di Rinjani, Fakta Baru Ungkap Minim Pengalaman dan Dugaan Kelalaian Pemandu
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Terungkap! Sebelum Ledakan di SMAN 72, Pelaku Tinggalkan Pesan Misterius di Dinding Kelas
-
Ironi Pahlawan Nasional: Marsinah, Korban Orde Baru, Kini Bersanding dengan Soeharto
-
Apa Risiko Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto?
-
KPK Soal Kasus Whoosh: Ada yang Jual Tanah Negara ke Negara
-
Komnas Perempuan Usulkan Empat Tokoh Wanita Jadi Pahlawan Nasional
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Hanya 8 Persen Perempuan Jadi Pahlawan Nasional, Komnas Perempuan Kritik Pemerintah Bias Sejarah
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai