Suara.com - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi belum lama ini bertemu dengan Vladimir Putin, usai Amerika Serikat memborbardir tiga fasilitas nuklir milik Iran.
Pertemuan Araghchi menimbulkan pertanyaan publik, apa sebenarnya maksut di balik pertemuan tersebut.
Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerd mengaku, jika pertemuan antara Araghchi dengan Vladimir Putin merupakan pertemuan biasa.
Mengingat, Araghchi merupakan menteri luar negeri, sehingga wajar jika melakukan pertemuan dengan pempimpin dari negara tetangga.
“Sudah sewajarnya melakukan kunjungan luar negeri untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara luar,” kata Boroujerdi, dalam Podscat bersama Suara.com, dikutip pada Kamis 26 Juni 2025.
Segelintir pihak mengatakan, jika Araghchi bertemu dengan Vladimir Putin untuk merencanakan pembalasan terhadap serangan udara dari Amerika.
Namun hal itu dibantah oleh Boroujerdi. Ia justru tidak mau perang antara Iran-Israel harus meluas dengan melibatkan negara lainnya.
“Kami tidak ingin menggandeng untuk terlibat dalam perang ini, yang kami inginkan membatasi perang ini agar tidak ada aktor baru yang memasuki perang ini,” ucapnya.
Iran justru memandang sebaliknya terhadap Israel. Ia yang sebelumnya angkuh dalam melakukan serangan terhadap Iran, kini mulai mencari perlindungan dibalik ketiak Amerika saat Iran melakukan balasan.
Baca Juga: Iran Mengaku Perekonomian Negaranya Tidak Terlalu Terganggu Usai Agresi Israel
Boroujerdi juga mengatakan, jika Israel dinilai tidak menyangka ketika Iran secara cepat melakukan pergantian terhadap panglima militer mereka yang sebelumnya dinyatakan tewas akibat serangan Israel.
Namun hal itu tidak membuat Iran patah arang. Ia justru langsung melakukan pergantian dan kembali melakukan serangan balasan terhadap Israel .
“Dalam hitungan jam, Iran telah menunjuk komandan-komandan yang baru untuk mereka yang sudah diteror oleh rezim Zionist Israel dan dalam hitungan jam, Iran sudah melakukan aksi balasannya kepada rejim Zionist Israel,” ungkapnya
“Kini ketika Israel menghampiri kekalahan dalam perang, sedang mencoba untuk melibatkan dan menyeret-nyeret Amerika Serikat dan negara lainnya ke dalam perang ini,” tambahnya.
Apa yang dilakukan Israel dengan menggandeng Amerika untuk melawan Iran sangatlah berbahaya.
Pasalnya, konflik tidak hanya akanterjadi di kawasan Timur Tengah namun juga meluar ke wilayah dunia.
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Kian Terpuruk di Bawah USD 70 per Barel
-
Iran Buka Suara: Gencatan Senjata? Kami Diserang Duluan!
-
Dubes Iran: Jika Indonesia di Timur Tengah, Tak Luput Jadi Target Israel
-
Donald Trump Merasa Dikhianati Netanyahu, Ngamuk ke Israel: Jangan Jatuhkan Bom Itu!
-
Serangan AS ke Iran Bisa Picu Aksi Radikalisme, Indonesia Diminta Waspada!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta