Tantangan dan Perhatian Khusus
Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan cepat. Beberapa tantangan yang perlu diantisipasi:
- Kebutuhan logistik dan material seperti aluminium dan timah
- Risiko konsumsi berlebihan akibat “listrik gratis”
- Harus diiringi dengan penghentian bertahap bahan bakar fosil
- Pentingnya keadilan sosial agar tidak ada kelompok yang tertinggal
Namun demikian, karena matahari bersinar di mana-mana, model ini fleksibel dan dapat diterapkan secara lokal. Setiap kota, kabupaten, atau negara bisa memulai sendiri dan langsung merasakan manfaatnya, tanpa menunggu negara lain bergerak.
Apa Artinya untuk Indonesia?
Indonesia, sebagai negara tropis dengan tingkat penyinaran matahari tinggi dan pertumbuhan penduduk pesat, berpotensi besar mengadopsi konsep serupa. Wilayah padat seperti Jawa dapat mengoptimalkan atap bangunan publik dan fasilitas umum, sementara daerah terpencil bisa dilayani dengan sistem surya terdesentralisasi.
Dengan alokasi anggaran negara dan pelatihan tenaga kerja lokal, program seperti ini bisa membuka lapangan kerja baru dan mengurangi ketimpangan akses energi—sambil mendorong masyarakat berpindah dari bahan bakar fosil secara kolektif.
Model “layanan dasar energi surya” mengajak kita membayangkan ulang bagaimana energi bersih bisa diakses sebagai hak dasar, bukan hanya komoditas pasar. Dengan implementasi yang terencana, transparan, dan inklusif, transisi energi bisa menjadi jalan menuju keadilan sosial—bukan sekadar perlombaan teknologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?