Suara.com - Praktik prostitusi liar kembali mencuat di sekitar kawasan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, tepatnya di balik tembok berlubang yang menjadi jalur pintas warga.
Aktivitas itu berlangsung terbuka sejak malam hingga dini hari.
Perempuan muda, tua, hingga waria biasa menunggu pelanggan di pinggir trotoar. Sebelum akhirnya melakukan aktivitas esek-esek tersebut di balik tembok berlubang.
Suara.com turut menemukan jejak-jejak aktivitas seksual yang ditinggalkan begitu saja di balik tembok-tembok berlubang tersebut. Beberapa di antaranya berupa bungkus kondom, tisu bekas, pecahan botol minuman keras, hingga sepasang flat shoes hitam.
Sebagian jejak-jejak aktivitas prostitusi itu tertutup debu dan sampah, seolah menunjukkan bahwa tempat itu bukan sekadar jalur lalu lintas, melainkan titik "transaksi cepat" yang telah lama berlangsung.
Joko (45) salah satu warga sekitar yang mengetahui aktivitas tersebut menyebut fenomena prostitusi liar ini telah berlangsung sejak bertahun-tahun lalu.
"Udah dari dulu dan bertahun-tahun," ungkap Joko saat ditemui Suara.com di lokasi, Senin (30/6/2025).
Menurut Joko, tarif jasa prostitusi di tempat itu sangat bervariasi. Beberapa pekerja seks komersial atau PSK muda pernah bercerita kepadanya, bisa memasang tarif berkisar Rp250-300 ribu.
Praktik ini disebut Joko berlangsung hampir setiap malam mulai pukul 21.00 WIB hingga menjelang pagi.
Baca Juga: Siapa Artis Berinisial TB di Bali yang Pernah Dijual Mantan Muncikari Robby Abbas?
Selain perempuan muda, terdapat pula PSK lanjut usia alias nenek-nenek hingga transgender atau waria yang ikut menawarkan jasa di sekitar area tersebut.
"Pasiennya juga bukan bapak-bapak aja, banyak juga anak muda. Kadang kita lihatnya juga malu," ungkapnya.
Tiga PSK Diamankan
Sementara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta mengklaim telah melakukan penelusuran terkait adanya dugaan praktik prostitusi liar di balik tembok berlubang di sekitar Stasiun Jatinegara. Penelusuran dilakukan pada Minggu, 29 Juni 2025 malam.
Berdasar hasil penelusuran yang mereka lakukan, Kepala Satpol PP Jakarta Satriadi Gunawan mengaku turut mengamankan tiga perempuan yang diduga berprofesi sebagai PSK.
"Kami sudah lakukan pendataan, edukasi, dan mereka diminta menandatangani surat pernyataan," jelas Satriadi kepada wartawan, Senin (30/6/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta