Suara.com - Enam peserta aksi demo tolak kebijakan Zero Over Dimension Over Loading atau ODOL yang sempat ditangkap polisi telah dipulangkan. Kepastian tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro.
“Sudah dipulangkan,” kata Susatyo saat dikonfirmasi, Rabu (2/7/2025).
Keenam orang yang diduga koordinator lapangan aksi tolak kebijakan Zero ODOL itu sebelumnya ditangkap karena dituding melawan aparat saat diminta membubarkan diri. Selain itu, mereka juga disebut sempat berupaya menutup jalan dan mengancam akan membuat kemacetan.
"Enam orang diduga korlap yang diamankan itu karena melawan dan menghalangi pejabat yang berwenang dalam melaksanakan tugas," jelas Susatyo.
Aksi tolak kebijakan Zero ODOL ini sebelumnya digelar di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (2/7/2025).
Aksi tersebut diikuti ratusan sopir truk yang tergabung dalam berbagai organisasi. Mereka di antaranya dari Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), dan Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN).
Selain itu, hadir pula perwakilan dari Konfederasi Sopir Logistik Indonesia (KSLI), Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI), dan Aliansi Pengemudi Angkutan Barang Indonesia (APABI). Dalam aksi tersebut mereka menyampaikan tujuh poin tuntutannya sebagai berikut:
1. Mendesak pemerintah dan DPR melakukan kajian yang mendalam dan inklusif bagi semua pihak dengan menerapkan prinsip partisipasi bermakna (meaningful participation) dalam perumusan kebijakan zero ODOL;
2. Mendesak pemerintah dan DPR merumuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Transportasi Logistik. Perumusan RUU tersebut dengan tanpa menanggalkan prinsip partisipasi bermakna (meaningful participation);
Baca Juga: Isuzu Akui Kesulitan untuk Ikut Perangi Angkutan ODOL
3. Mendesak pemerintah dan DPR untuk memberikan jaminan perlindungan sosial bagi sopir atau pengemudi, mengingat risiko kecelakaan kerja yang tinggi;
4. Mendesak negara memberikan insentif bagi usaha transportasi kelas UMKM untuk menjamin keberlanjutan usaha mereka sebagai bagian dari pembangunan ekonomi yang inklusif;
5. Mendesak kehadiran negara untuk selalu mempertimbangkan ekosistem industri dan keberlanjutan usaha serta kesejahteraan pekerja dalam membuat peraturan terkait sektor transportasi, termasuk odol, ojol, angkutan ekspedisi, maupun transportasi laut dan udara;
6. Mendesak kehadiran negara dengan segera dalam memberantas praktik koruptif seperti pungli dan memberikan perlindungan bagi sopir atau pengemudi dari ancaman premanisme;
7. Mendesak dibentuknya Komite Keselamatan dan Produktivitas Transportasi yang terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha, pengemudi, dan sebagai lembaga tripartit sektoral transportasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Brigadir Esco Dibunuh Istri: Brigadir Rizka Sintiani Dibantu Orang Lain Angkat Mayat Suami?
-
DPR RI Dukung Pembekuan Izin TikTok, Tapi Minta Tidak Matikan Ekosistem UMKM
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Keluarga Pahlawan Nasional Akan Hadir Meriahkan Perayaan