Suara.com - Ratusan pengemudi truk memadati jalanan, menyuarakan protes keras terhadap kebijakan nol kelebihan muatan dan dimensi (Zero ODOL) yang diberlakukan oleh pemerintah.
Menanggapi hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa semua aspirasi dari para pengemudi truk akan ditampung dan dibahas lebih lanjut.
Dalam konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (2/7/2025), Airlangga mengakui bahwa kebijakan Zero ODOL memang memiliki dampak signifikan, terutama pada industri-industri besar yang sangat bergantung pada truk sebagai tulang punggung logistik mereka.
"Memang beberapa komoditas yang kita lihat berjalan menggunakan fasilitas tersebut adalah industri yang cukup berat seperti industri baja, industri semen, dan industri daripada makanan minuman," kata Airlangga, menunjukkan pemahaman pemerintah terhadap kompleksitas masalah ini.
Kebijakan Zero ODOL bertujuan untuk menciptakan ketertiban di jalan raya, mengurangi kerusakan infrastruktur akibat muatan berlebih, dan meningkatkan keselamatan berlalu lintas. Namun, di sisi lain, praktik ODOL telah menjadi "jalan pintas" bagi sebagian pelaku usaha untuk menekan biaya logistik, terutama untuk komoditas berat yang membutuhkan kapasitas angkut besar.
Para pengemudi truk yang berdemo merasa tercekik dengan aturan ini. Mereka mengeluh tentang potensi penurunan pendapatan, biaya operasional yang meningkat karena harus mengangkut muatan dalam jumlah yang lebih sedikit, hingga ancaman PHK. Bagi mereka, kebijakan ini berdampak langsung pada dapur keluarga.
Menyikapi gelombang protes ini, Airlangga menekankan bahwa pemerintah tidak akan menutup mata. Ia menegaskan komitmen untuk mendengarkan setiap keluhan dan masukan dari para pengemudi truk.
"Tentu nanti apa yang menjadi aspirasi nanti ditampung dan dibicarakan dengan kementerian terkait," imbuhnya, memberikan sinyal bahwa dialog dan pencarian solusi komprehensif akan menjadi langkah selanjutnya.
Sebelumnya, demo ODOL diikuti ratusan sopir truk di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan. Aksi ini digelar untuk menolak kelanjutan kebijakan Zero ODOL yang ditegaskan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Baca Juga: Biaya Logistik RI Masih Mahal, Boroknya Mau Diobati
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya