"Saya menunjukkan kekurangan tentara saat ini di Indonesia," jelas Deddy.
Pengakuan ini membuka diskusi tentang tantangan demografi dan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memadai untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara kepulauan terbesar di dunia ini.
Kekurangan prajurit bisa menjadi isu serius dalam menghadapi berbagai ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri, mulai dari terorisme, separatisme, hingga potensi konflik regional. Oleh karena itu, strategi rekrutmen dan pelatihan prajurit menjadi sangat vital.
Deddy Corbuzier tidak hanya menunjukkan masalah, tetapi juga menyoroti pentingnya solusi. Ia menekankan bahwa pertahanan yang kuat adalah prasyarat mutlak untuk terciptanya negara yang damai.
"Pentingnya pertahanan yang kuat untuk negara yang damai," tegasnya.
Pernyataan ini sejalan dengan doktrin pertahanan yang universal, di mana kesiapan militer yang tangguh seringkali menjadi penangkal terbaik terhadap agresi.
Sebuah negara yang kuat secara militer cenderung dihormati dan tidak mudah diintimidasi, sehingga meminimalisir potensi konflik bersenjata.
Namun, penguatan kapasitas militer tentu saja tidak lepas dari pertimbangan finansial. Deddy menjelaskan bahwa biaya pelatihan tentara sangat besar, dan ini menjadi salah satu faktor pembatas dalam menambah jumlah prajurit.
"Saya menjelaskan bahwa biaya pelatihan tentara sangat besar, yang menjadi faktor terbatasnya jumlah tentara," pungkas Deddy.
Baca Juga: Spesifikasi Gahar 2 Mobil Deddy Corbuzier yang Harta Kekayaannya Nyaris Tembus Rp 1 Triliun
Pernyataan ini memberikan gambaran realistis tentang tantangan anggaran yang dihadapi oleh sektor pertahanan. Pelatihan prajurit modern tidak hanya membutuhkan biaya untuk akomodasi dan seragam, tetapi juga investasi besar pada peralatan canggih, teknologi simulasi, dan instruktur berkualitas.
Mengingat alokasi anggaran negara yang terbatas dan harus dibagi untuk berbagai sektor pembangunan, menyeimbangkan kebutuhan pertahanan dengan prioritas lain menjadi tugas yang kompleks bagi pemerintah.
Melalui pernyataannya, Deddy Corbuzier tidak hanya membagikan wawasan dari balik meja pertahanan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih memahami kompleksitas isu-isu nasional.
Perannya sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan membuktikan bahwa kontribusi bagi negara dapat datang dari berbagai latar belakang, membawa perspektif segar untuk tantangan-tantangan yang terus berkembang. Diskusi yang ia picu ini diharapkan dapat mendorong kesadaran publik yang lebih luas tentang pentingnya pertahanan yang kokoh dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre