Suara.com - Nama Deddy Corbuzier tak henti menjadi perbincangan, bukan hanya di panggung hiburan dan dunia podcast yang telah membesarkan namanya, tapi kini juga di ranah pertahanan negara.
Sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan, perannya membawa perspektif baru dalam pembahasan isu-isu vital. Baru-baru ini, dalam sebuah sesi podcast YouTube Samuel Christ yang menarik perhatian publik.
Deddy menguraikan secara rinci fokus dan tantangan yang ia hadapi dalam posisinya tersebut.
Pernyataan-pernyataannya menyoroti tidak hanya pentingnya kedaulatan, tetapi juga realitas kompleks di balik layar pertahanan sebuah negara besar seperti Indonesia.
Deddy Corbuzier menjelaskan bahwa inti dari tugasnya adalah pemikiran strategis yang menyeluruh demi menjaga kedaulatan negara.
Ia menekankan bahwa konsep kedaulatan tidak hanya terbatas pada batas wilayah, melainkan merentang hingga aspek fundamental seperti ketahanan pangan.
"Peran saya melibatkan pemikiran strategis tentang kedaulatan negara, termasuk ketahanan pangan," ungkap Deddy dikutip pada Kamis (3/7/2025).
Pernyataan ini menggarisbawahi pemahaman bahwa ketahanan sebuah bangsa sangat bergantung pada kemampuannya untuk secara mandiri memenuhi kebutuhan dasar rakyatnya, menjadikannya pilar penting dari pertahanan non-militer.
Ini menunjukkan adanya pandangan yang holistik dalam pendekatan pertahanan, tidak hanya fokus pada kekuatan senjata, tetapi juga pada pondasi ekonomi dan sosial.
Baca Juga: Spesifikasi Gahar 2 Mobil Deddy Corbuzier yang Harta Kekayaannya Nyaris Tembus Rp 1 Triliun
Lebih jauh, Deddy juga menyoroti kemampuan Indonesia dalam pengembangan persenjataannya sendiri.
"Saya menyoroti kemampuan Indonesia untuk mengembangkan persenjataannya sendiri," katanya.
Pernyataan ini mungkin merujuk pada upaya kemandirian industri pertahanan dalam negeri yang selama ini terus digalakkan pemerintah.
Ini adalah langkah krusial untuk mengurangi ketergantungan pada negara lain dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), sekaligus mendorong inovasi dan teknologi lokal.
Kemandirian dalam produksi alutsista tidak hanya memperkuat kapasitas pertahanan, tetapi juga memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor strategis.
Aspek lain yang tak kalah penting, menurut Deddy, adalah kondisi terkini jumlah prajurit di Indonesia. Ia secara terbuka mengungkapkan bahwa saat ini terdapat kekurangan tentara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Drama Berujung Rehabilitasi, 7 Fakta Mengejutkan Kasus Korupsi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
DPRD DKI Soroti Gaji Guru Swasta di Jakarta: Jauh di Bawah UMP!