Suara.com - Terdakwa Azam Akhmad Akhsya akhirya menyampaikan permintaan maaf, terutama kepada atasannya di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kejari Jakbar). Permintaan maaf itu disampaikan Azam saat membacakan nota pembelaan alias pleidoi dalam sidang kasus investasi bodong Robot Trading Fahrenheit yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta yang dikutip pada Kamis (3/7/2025).
Diketahui, Azam merupakan mantan jaksa fungsional yang berdinas di Kejari Jakarta Barat.
"Saya secara terbuka meminta maaf kepada para saksi, terutama kepada atasan-atasan selama menjabat (Kajari Jakbar dan Kasi Pidum), karena merasa telah menyeret nama-nama baik mereka dalam perkara ini," ujarnya saat membacakan pleidoi di persidangan.
Permintaan maaf itu dilayangkan Azam kepada mantan Kajari Jakbar, Iwan Ginting, Hendri Antoro yang kini menjabat sebagai Kejari Jakbar dan eks Kasi Pidum Kejari Jakbar Dodi Gazali yang kini menjabat Plh Kasi Pidum Kejari Jakbar.
Saat membacakan pleidoinya, Azam mengaku tidak pernah punya maksud untuk mencemarkan nama baik Kejaksaan. Dia pun menyebut tidak ada pembagian uang terkait penggelapan barang bukti kasus investasi bodong yang nilainya mencapai belasan miliar rupiah itu.
"Saya menyampaikan bahwa tidak pernah ada sedikit pun niat untuk mencemarkan nama institusi Kejaksaan, apalagi membuat rekan-rekan atau atasannya ikut terseret dalam urusan yang tidak mereka ketahui," ujar Azam.
Dalam sidang sebelumnya, jaksa penuntut umum menutut terdakwa Azam hukuman 4 tahun penjara. Tuntutan empat tahun itu lantaran Azam dianggap terbukti melakukan penggelapan barang bukti terkait kasus investasi bodong Robot Trading Fahrenheit.
Pembacaaan tuntutan itu disampaikan jaksa di Pengadilan Tipikor, Jakarta pada Selasa (17/6/2025). Selain pidana badan, terdakwa Azam juga dituntut membayar denda sebesar Rp250 juta degan subsider 3 bulan penjara.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa Azam Akhmad Akhsya berupa pidana penjara selama 4 tahun dikurangkan sepenuhnya dengan lamanya terdakwa ditahan dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan di rutan," kata jaksa saat membacakan tuntutan kepada terdakwa Azam.
Baca Juga: Ungkit Narasi Kejar Koruptor, Rapor Mahfud MD soal Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo: Lumayan
Berita Terkait
-
Ungkit Narasi Kejar Koruptor, Rapor Mahfud MD soal Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo: Lumayan
-
Usulan Pemakzulan Gibran Jalan di Tempat, Bivitri Susanti: Lucu, DPR Langgar Aturan Mereka Sendiri
-
Imbas Isu Pemakzulan, Rocky Gerung: Gibran dan Jokowi Diolok-olok Anak SD
-
Tak Layak jadi Ban Serep Prabowo, Ikrar Nusa Bhakti Bongkar Ketidakbecusan Gibran Jabat Wapres
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan