Suara.com - Kementerian Koperasi menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung sebagai upaya pencegahan dan mitigasi risiko dalam aspek kelembagaan dan pengelolaan bisnis.
Langkah itu diambil sekaligus tindak lanjut diterbitkannya Permenkop Nomor 1/2025 tentang penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir oleh LPDB kepada koperasi percontohan.
"Strategi ini perlu terus diperkuat agar tercipta ekosistem usaha koperasi yang sehat, transparan, dan akuntabel," kata Menteri Koperasi Budi Arie lewat keterangannya yang dikutip Suara.com, Selasa (8/7/2025).
Sebagaimana diketahui pada 19 Juli nanti sebanyak 103 koperasi desa/kelurahan percontohan akan diluncurkan Presiden Prabowo Subianto di Klaten Jawa Tengah.
Sedangkan secara keseluruhan 80 ribu lebih koperasi telah terbentuk dan ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025.
Budi Arie menjelaskan, sinergi dengan aparat penegak hukum menjadi penting demi menghindari potensi terjadinya penyimpangan atau fraud dan moral hazard dalam proses penyaluran pinjaman maupun implementasinya.
Terlebih katanya, fase selanjutnya yang harus dipastikan setelah 80 ribu lebih koperasi terbentuk, penguatan kelembagaan dan pengembangan usaha koperasi secara kongkret di lapangan.
"Kita harus memastikan koperasi yang sudah terbentuk benar-benar bisa beroperasi, tumbuh, dan berkembang," ujarnya.
Bersamaan dengan itu, Budi mengingatkan sejumlah hal yang perlu ditingkatkan. Pertama, kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia koperasi desa, mulai dari mulai dari pengurus, pengawas, dan pengelola. Oleh karenanya pelatihan sesuai kebutuhan koperasi menjadi penting.
Baca Juga: Hari Kedua KTT BRICS, Prabowo Tampil di Barisan Terdepan saat Foto Resmi
Kedua, penentuan model bisnis yang sesuai dengan kondisi, potensi, dan sumber daya usaha setiap koperasi. Budi Ari menekankan bahwa gerai unit usaha koperasi harus memiliki model bisnis yang sesuai dengan potensi desa dan kearifan lokal.
Ketiga, karena rata-rata koperasi yang terbentuk masih baru, maka perlu pendampingan dari sisi kelembagaan dan usaha guna memastikan pada awal koperasi dapat berjalan dengan baik.
"Keempat, mendorong sinergi dengan berbagai pihak dalam kaitan permodalan dan pembiayaan. Dengan harapan, nanti Kopdes tidak hanya mengandalkan modal awal dari Himbara, tapi memiliki alternatif pembiayaan lainnya," kata Budi Arie.
Oleh karenanya, Kementerian Koperasi membutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang lebih erat dengan seluruh pihak terkait.
"Kita harus bergerak bersama antara pusat dan daerah, antara dinas, satgas, dan seluruh pemangku kepentingan. Satu irama, satu tujuan," ujarnya.
Berita Terkait
-
KPK Umumkan Tersangka Korupsi Gedung Pemkab Lamongan: Siapa Saja?
-
Begini Isi Surat Trump ke Prabowo, Tarif 32 Persen Berlaku 1 Agustus
-
Gibran dalam Bayang-bayang Prabowo? Analisis Pedas Pengamat Soal 'Kepatuhan' Wapres
-
Usai KTT BRICS di Rio de Janeiro, Prabowo Lanjutkan Lawatan Kenegaraan ke Brasilia
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya
-
Muktamar PPP Bursa Caketum Memanas: Husnan Bey Fananie Deklarasi, Gus Idror Konsolidasi Internal
-
Viral Poster Kekesalan WNI di Sydney Marathon: 'Larilah DPR, Lari dari Tanggung Jawab!'
-
Viral PHK Massal Gudang Garam di Tuban, Isak Tangis Karyawan Pecah dan Soroti Kondisi Dunia Kerja
-
Bukan Saya, Anggota PSI Klarifikasi Usai Wajahnya Mirip Driver Ojol yang Dipanggil Wapres Gibran
-
Bukan Kader PSI, Inilah Driver Ojol Asli yang Bertemu Gibran di Istana Wapres