Suara.com - Siapa sangka, di balik sosok kuat Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, tersimpan sebuah cerita perjuangan dan keraguan mendalam sebelum ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Sherly, yang kini memimpin salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia, ternyata pernah menolak keras tawaran untuk mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Maluku Utara.
Alasannya? Ia merasa Maluku Utara adalah wilayah yang didominasi laki-laki, dan ia sendiri adalah seorang perempuan, sekaligus bagian dari "triple minorities".
Sebelum menjabat sebagai Gubernur, Sherly Tjoanda menjalani peran yang sangat berbeda. Ia adalah seorang istri dan ibu rumah tangga yang berdedikasi, mendukung penuh karier sang suami, Beni Laos.
"Saya ini awalnya seorang ibu rumah tangga biasa yang fokus mendampingi suami," ungkap Sherly dalam sebuah podcast bersama Helmy Yahya.
"Dulu dunia saya hanya di rumah, mengurus keluarga."
Namun, takdir berkata lain. Kepergian sang suami, Beni Laos, menjadi titik balik dalam hidup Sherly.
Di tengah duka, ia dihadapkan pada sebuah pilihan besar yang tak pernah terbayangkan sebelumnya: melanjutkan perjuangan almarhum suaminya di kancah politik.
"Setelah Bapak (Beni Laos) meninggal, saya merasa ada tanggung jawab besar untuk melanjutkan apa yang sudah menjadi gagasan dan mimpi-mimpi besar almarhum," kenangnya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Salting di Depan Sherly Tjoanda, Mulan Jameela Ikut Menggoda dan Ucapkan Selamat
"Waktu itu, tidak ada tokoh lain yang dirasa cukup kuat untuk menggantikan beliau dalam waktu singkat."
Meski dorongan itu begitu kuat, Sherly awalnya menolak mentah-mentah tawaran untuk maju sebagai gubernur. Keraguannya bukan tanpa alasan.
"Awalnya saya menolak. Saya bilang, 'Maluku Utara ini kan sangat laki-laki, ya? Saya seorang perempuan, apa bisa?'" tuturnya, menunjukkan keraguan yang wajar bagi seorang perempuan yang akan melangkah ke panggung politik di wilayah dengan budaya patriarki yang kuat.
Namun, dukungan tak henti-hentinya mengalir dari berbagai pihak, termasuk partai politik dan masyarakat, yang akhirnya meluluhkan hatinya.
"Dukungan itu yang akhirnya membuat saya yakin untuk maju," imbuhnya.
Keyakinan Sherly untuk menang juga didasari pada analisis yang matang, termasuk melihat potensi pemilih perempuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir