Suara.com - Tim INAFIS gabungan yang terdiri dari Mabes Polri hingga Polda Metro Jaya mendatangi lokasi penemuan jenazah Arya Daru Pangayunan di sebuah kosan di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 9 Juli 2025.
Tim INAFIS yang terdiri dari belasan orang tiba di lokasi sekitar pukul 14.24 WIB. Sebelum memasuki area kosan para petugas mengenakan sarung tangan karet.
Mereka kemudian memeriksa sejumlah titik CCTV yang berada di sekitar lokasi kosan. Kemudian memasuki kamar korban yang yang sebelumnya masih terpasang gari polisi.
Hingga pukul 15.00 WIB, tim INAFIS masih berada di dalam kamar korban, dan sejumlah petugas memeriksa sekitar lokasi.
Arya merupakan seorang diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Jenazahnya ditemukan dalam keadaan yang tak wajar dalam posisi di atas tempat tidur pada Selasa (8/7) pagi. Bagian kepala korban hingga wajahnya terlilit lakban.
Sampai saat ini kepolisian masih belum dapat memastikan penyebab meninggalnya korban.
Guna menyelidiki meninggalnya Arya, Polsek Menteng telah memeriksa empat orang saksi. Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandi merinci keempat saksi itu terdiri dari pemilik kosan, istri korban, hingga tetangga kosan korban. Terbaru, Rezha menyebut pihaknya akan memeriksa rekan kerja Arya.
"Nanti kami mau periksa lagi mungkin teman atau rekan kerja korban. Kami lagi susun untuk materinya," kata Rezha saat dihubungi wartawan, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga: Istri Disebut Jadi Satu-satunya Pengunjung, Siapa Pembunuh Diplomat Arya di Kamar Kosnya?
Jenazah korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk di autapsi. Namun hasilnya masih dalam tahap penalaan. Selain itu pihak kepolisian sudah mengumpulkan sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi, dan sampai saat ini masih berproses di laboratorium forensik Polda Metro Jaya.
Penemuan jenazah Arya berawal dari kecurigaan pemilik kosan, karena korban lama tidak terlihat. Saat mengecek ke dalam kamar, jenazah Arya pun ditemukan dalam kondisi yang tak wajar, kepalanya terbalut lakban.
Lokasi kosan korban berada di samping belakang toko rokok elektrik atau vape. Kosan tersebut terdiri dari sekitar 10 kamar. Akses masuk ke dalam kosan tidak menggunakan kunci manual, melainkan smart lock.
Salah satu seorang penjaga toko vape bernama Rifqi mengaku bertemu korban terakhir pada Jumat 4 Juli lalu. Semenjak saat itu dirinya tak pernah lagi melihat korban.
"Saya dari hari Jumat belum ketemu lagi," kata Rifqi kepada wartawan ditemui di lokasi Rabu 9 Juli 2025.
Rifqi menyebut biasanya bertemu korban pada pagi dan sore hari. Pagi ketika korban sedang membersihkan mobilnya, dan sore hari ketika pulang kerja.
Berita Terkait
-
Saksi Ungkap Kebiasaan Diplomat Arya Daru di Kosan yang Ditemukan Tewas Dilakban
-
Bagaimana Posisi Diplomat Arya Daru Pangayunan saat Kali Pertama Ditemukan Tewas?
-
Teka-Teki Kematian Diplomat Arya, Polsek Menteng Akan Periksa Rekan Kerja, CCTV Jadi Kunci?
-
7 Fakta Diplomat Kemenlu Tewas Mengenaskan di Kamar Kos
-
Istri Disebut Jadi Satu-satunya Pengunjung, Siapa Pembunuh Diplomat Arya di Kamar Kosnya?
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
Terkini
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?
-
Biaya Sewa Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Pramono Anung Janji Tak Ada Penggusuran!
-
Swasembada Pangan! Mentan: InsyaAllah Tak Impor Beras Lagi, Mudah-mudahan Tak Ada Iklim Ekstrem
-
Indonesia Jadi Prioritas! Makau Gelar Promosi Besar-besaran di Jakarta
-
Cak Imin Bentuk Satgas Audit dan Rehabilitasi Gedung Pesantren Rawan Ambruk
-
Semarang Siap Jadi Percontohan, TPA Jatibarang Bakal Ubah Sampah Jadi Energi Listrik
-
Ragunan Buka hingga Malam Hari, Pramono Anung: Silakan Pacaran Baik-Baik
-
Skandal Robot Trading Fahrenheit: Usai Kajari Jakbar Dicopot, Kejagung Buka Peluang Pemecatan
-
Pengacara Nadiem: Tak Ada Pertanyaan Kerugian Negara di BAP, Penetapan Tersangka Cacat Hukum