Suara.com - Di balik misteri kematiannya yang tragis, terungkap sebuah fakta yang membuat publik bertanya-tanya, apakah pembunuhan brutal terhadap diplomat muda, Arya Daru Pangayunan (39), terkait dengan tugas-tugasnya yang berisiko tinggi?
Sebagai salah satu garda terdepan dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri, spekulasi bahwa nyawa Arya Daru Pangayunan direnggut karena pekerjaannya kini tak terhindarkan.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengonfirmasi bahwa Arya memang seorang diplomat yang mendedikasikan dirinya untuk isu-isu perlindungan WNI. Tugas ini seringkali menempatkan para diplomat pada situasi yang pelik dan berhadapan dengan berbagai pihak.
"Dapat kami sampaikan benar bahwa saudara Arya Daru Pangayunan adalah seorang diplomat fungsional muda dari Kementerian Luar Negeri. Selama ini beliau bertugas dalam menangani isu-isu perlindungan WNI," kata Judha di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (8/7/2025).
Dedikasinya untuk negara tidak main-main. Jejak kariernya mencatat penugasan di berbagai pos penting, mulai dari Direktorat Diplomasi Publik, KBRI Dili, KBRI Buenos Aires, hingga akhirnya berlabuh di Direktorat Pelindungan WNI. Semangatnya bahkan ia tuangkan dalam sebuah buku inspiratif berjudul 'Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-cita'.
Kejanggalan kematiannya, di mana ia ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Menteng, membuat almamaternya, Universitas Gadjah Mada (UGM), angkat bicara. Pihak UGM dengan tegas meminta agar kasus ini diusut hingga tuntas tanpa ada yang ditutupi.
"Jika meninggalnya almarhum yang nampak tidak wajar, perlu diusut tuntas. Ini demi kemanusiaan dan tanggung jawab perlindungan negara pada warganya," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sujito, dalam keterangan di Yogyakarta, dilansir Antara, Rabu (9/7/2025).
Di mata rekan-rekannya, Arya dikenal sebagai sosok yang luar biasa. Akun Instagram resmi KJRI Penang menggambarkan almarhum sebagai pribadi yang baik hati, sopan, dan selalu siap menolong. Kenangan serupa juga datang dari almamaternya di jurusan Hubungan Internasional.
"Dikenal sebagai diplomat yang andal, Daru adalah kebanggaan kita semua. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," ujar Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI) Fisipol UGM, Nur Rachmat Yuliantoro.
Baca Juga: Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Kemenlu Buka Suara Soal Dugaan Pembunuhan
Meski spekulasi liar terus bergulir, Kemlu memilih untuk tidak ikut campur dalam ranah dugaan dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian.
"Kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," tegas Judha.
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Kemenlu Buka Suara Soal Dugaan Pembunuhan
-
Paket atas Namanya Tiba, Namun Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan Telah Berpulang
-
Misteri Tewasnya Arya Daru dan Tugas Berisiko Diplomat, AS Pernah Lakukan Pengusiran Massal
-
6 Kunci 'Misteri Pembunuhan Ruang Tertutup' Diplomat Arya Daru Pangayunan
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Belum Terpecahkan, Polisi Libatkan Ahli Digital dan Forensik
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Tol Fatmawati Gratis Bikin Macet Hilang? Ini Kata Gubernur Pramono
-
Istana Masih Teka-teki, Menakar Peluang Mahfud MD Kembali ke Kursi Panas Menko Polkam
-
Zulhas Dorong Pesantren Dirikan Koperasi Desa, Jadikan Pusat Ekonomi Umat
-
Geger Korupsi Haji Seret Kader PBNU, KH Marzuki Mustamar: KPK Angkut Saja Siapapun yang Salah!
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!