Suara.com - Muhammad Riza Chalid, seorang pengusaha kawakan dengan julukan Gasoline God Father alias si Raja Minyak Indonesia, kembali menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada Kamis (10/7/2025).
Kejagung menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Ini adalah kali pertama Riza Chalid, yang licin bagai belut, dijerat hukum meski baru berstatus sebagai tersangka. Lantas, bagaimana profil Muhammad Riza Chalid sebenarnya?
Lahir pada tahun 1960, Riza Chalid adalah seorang pengusaha ulung yang dijuluki "Saudagar Minyak" hingga "The Gasoline Godfather" karena dominasinya dalam bisnis perdagangan minyak bumi.
Gurita bisnisnya tak hanya di sektor energi, tetapi juga merambah ritel mode, perkebunan sawit, hingga industri minuman. Namanya menjadi identik dengan Petral (Pertamina Energy Trading Limited), anak perusahaan Pertamina yang berbasis di Singapura, tempat ia lama mengendalikan alur impor minyak.
Menikah dengan Roestriana Adrianti atau Uchu Riza pada 1985, pasangan ini dikaruniai dua anak, Muhammad Kerry Adrianto Riza dan Kenesa Ilona Rina.
Putranya Muhammad Kerry Andrianto Riza, sudah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung dalam kasus dugaan korupsi yang sama.
Meski membangun Kidzania, fasilitas pendidikan dan bermain anak di Jakarta, keluarga ini lebih banyak menghabiskan waktu di Singapura, pusat operasi bisnisnya.
Dari sanalah ia mengendalikan sejumlah perusahaan seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, dan Cosmic Petroleum.
Baca Juga: Masih Lolos Saja, Muhammad Riza Chalid Kabur ke Singapura Usai Dikeker Kejagung
Kekayaannya ditaksir mencapai US$415 juta, yang menempatkannya sebagai orang terkaya ke-88 di Indonesia versi Globe Asia pada 2015. Namun, di balik kesuksesannya, namanya tak pernah lepas dari kontroversi.
Jauh sebelum kasus yang menjerat dirinya ini, jejak Riza Chalid sudah terekam dalam berbagai peristiwa besar.
Pada 1997, ia mewakili perusahaan milik keluarga Cendana, PT Dwipangga Sakti Prima, dalam pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia. Perusahaan ini pernah terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Hercules pada 1996.
Pada 2008, nama Riza Chalid mencuat dalam kasus Petral (anak usaha Pertamina), yang membeli minyak mentah bernama Zatapi dari dua perusahaan yang terafiliasi dengan Riza Chalid. Pembelian 600 ribu barel minyak ini diduga telah diatur.
Meskipun saat itu Direktur Utama Pertamina menyebut harganya murah, hitungan para trader justru sebaliknya. Harga minyak Zatapi dianggap kemahalan hingga US$ 11,72 per barel.
Akibatnya, Pertamina diperkirakan tekor hingga Rp 65,5 miliar. Namun, kasus ini akhirnya dihentikan oleh Bareskrim Polri karena dinilai tidak merugikan negara.
Berita Terkait
-
Alasan Kejagung Gandeng Pertamina Patra Niaga Kelola Kilang Milik Anak Riza Chalid
-
Berstatus Tersangka, Kejagung Sita Kilang Minyak Milik Anak Riza Chalid
-
Kejagung Sita Uang Rp 883 Juta Saat Geledah Rumah Riza Chalid, Netizen Curiga Uang Lainnya di Luar Negeri
-
Dirut MIND Maroef Sjamsoeddin: Profil, Karier dan Perannya dalam Kasus Riza Chalid
-
Anak Riza Chalid Tersangka Korupsi, Artkea Brand Fashion Istri Kerry Adrianto Riza Banjir Hujatan
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
Terkini
-
50 Mayat Teridentifikasi, 5 Potongan Tubuh Korban Ponpes Al Khoziny jadi 'PR' Besar DVI Polri
-
Pensiun Dini PLTU Ancam Nasib Pekerja, Koaksi Desak Pemerintah Siapkan Jaring Pengaman
-
Usut Aliran Dana Pemerasan K3, KPK Periksa Eks Dirjen Kemnaker Haiyani Rumondang
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode