Rentetan permintaan inilah yang menurut polisi menjadi alasan mengapa penjaga indekos terlihat bolak-balik di depan kamar korban, sebuah aktivitas yang sebelumnya terekam CCTV dan memicu spekulasi liar.
"Itulah kenapa penjaga kos bolak-balik sambil memeriksa kondisi kamarnya korban," tutur Reonald.
Penjelasan ini mengklarifikasi rekaman CCTV yang sebelumnya beredar. Dalam rekaman tersebut, penjaga indekos terlihat mondar-mandir di depan kamar Arya Daru pada pukul 00.27 WIB dan 05.20 WIB.
Pada rekaman pertama, ia bahkan terlihat bertelanjang dada sambil berbicara di telepon. Pada rekaman kedua, ia terlihat mengintip ke dalam kamar korban dari jendela.
Waktu aktivitas penjaga kos ini bersesuaian dengan waktu setelah ia menerima telepon kedua dan ketiga dari istri korban.
Hal ini menjawab kecurigaan awal, mengingat korban terakhir kali terlihat hidup dalam rekaman CCTV lain pada Senin pukul 23.23 WIB, saat keluar membawa kantong plastik, dan kembali masuk ke kamar pada pukul 23.25 WIB.
Meski teka-teki mengenai gerak-gerik penjaga kos telah terungkap, misteri utama mengenai penyebab kematian Arya Daru Pangayunan masih belum terpecahkan.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan terus berjalan secara intensif dengan pendekatan ilmiah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan optimismenya bahwa kebenaran akan segera terungkap.
Baca Juga: 5 Kunci Ungkap Kematian Janggal Diplomat Muda Menurut Mantan Wakabareskrim
Ia menekankan bahwa tim gabungan akan mengedepankan metode scientific crime investigation. Menurutnya, jenazah korban dalam kasus ini memiliki nilai bukti yang sangat tinggi.
“Jadi jenazah ini juga merupakan barang bukti, sifatnya jenazah itu barang bukti platinum, barang bukti yang utama,” jelas Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jumat (11/7/2025).
Pernyataan ini menegaskan keseriusan polisi dalam membongkar kasus kematian sang diplomat hingga tuntas.
Berita Terkait
-
5 Kunci Ungkap Kematian Janggal Diplomat Muda Menurut Mantan Wakabareskrim
-
Kasus Diplomat Tewas: Bekto Suprapto Curigai Lakban di Kepala, Bunuh Diri Tak Masuk Akal?
-
Update Kasus Kematian Misterius Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
-
Akhirnya Terungkap! Misteri Penjaga Kos yang Intip Kamar Diplomat Arya Daru Sesaat Sebelum Tewas
-
Mantan Jenderal Turun Tangan! Desak Investigasi Ilmiah Kasus Diplomat Tewas dengan Lakban
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum
-
PLN Siap Jadi Motor Dekarbonisasi, Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Posisi RI di Paris Agreement
-
Berapa Kekayaan Eric Trump yang Ingin Ditemui Prabowo Subianto?
-
Kecewa Timnas Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Presiden Prabowo Minta Kluivert 'Ditendang?'
-
BPJS Kesehatan Apresiasi 110 Badan Usaha Lewat Penghargaan Satya JKN Award 2025
-
Berkontribusi bagi Keamanan dan Kesejahteraan, BPJS Kesehatan Masuk Nominasi Nobel Perdamaian