Suara.com - Kematian diplomat muda, Arya Daru Pangayunan, menghadirkan sebuah anomali yang membingungkan: ditemukan tewas dengan seluruh kepala terlilit lakban di dalam kamar yang terkunci.
Pertanyaan mendasar pun muncul, mungkinkah ini sebuah aksi bunuh diri yang rumit, atau justru sebuah pembunuhan yang dirancang agar terlihat seperti bunuh diri?
Mantan Wakabareskrim Polri, Irjen Pol (Purn) Bekto Suprapto, memberikan pandangannya yang tajam mengenai kejanggalan ini.
Menurutnya, meski terlihat tidak lazim, kemungkinan bunuh diri tidak bisa serta-merta dikesampingkan, namun harus diuji secara ilmiah melalui investigasi yang cermat.
"Secara probabilitas, kemungkinan terjadi, mungkin saja. Mengapa tidak?" ujar Bekto saat menjadi narasumber di siaran Kabarpetang, TVone.
Saat ditanya mengenai kemungkinan korban melilitkan lakban di kepalanya sendiri.
Namun, ia segera menambahkan bahwa klaim ini harus dibuktikan melalui serangkaian pemeriksaan forensik yang detail.
Salah satu poin krusial yang disorot Bekto adalah kebiasaan korban.
"Harus dipahami, korban ini orangnya, tangannya kidal atau tidak?" tanyanya retoris.
Baca Juga: Update Kasus Kematian Misterius Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
Logikanya sederhana, arah lilitan lakban akan sangat dipengaruhi oleh tangan mana yang dominan. Jika korban tidak kidal, namun pola lilitan menunjukkan dilakukan oleh tangan kiri, maka kecurigaan adanya pihak lain akan menguat.
Lebih lanjut, Bekto menjelaskan bahwa proses kematian akibat asfiksia atau kehabisan napas karena lakban bukanlah proses yang instan.
"Orang menahan napas itu kan ada batasnya. Ada yang setengah menit, ada yang satu menit," jelasnya. Dalam rentang waktu tersebut, korban akan mengalami refleks perlawanan karena tubuh secara alami akan berjuang untuk bernapas.
Apakah mungkin seseorang dengan kesadaran penuh mampu terus melilit lakban dengan rapi di kepalanya sendiri hingga benar-benar kehilangan napas tanpa ada perlawanan yang merusak kerapian lilitan tersebut? Ini menjadi pertanyaan psikologi forensik yang penting.
Bekto juga menekankan pentingnya memeriksa sidik jari yang tertinggal di lakban. Jika sidik jari yang ditemukan hanya milik korban, hal itu bisa menguatkan dugaan bunuh diri.
Namun, jika ada sidik jari lain, ceritanya akan sangat berbeda. "Satu, ada sidik jari di dalam lakban itu. Dibuka pelan-pelan, nanti tinggal sidik jari. Sidik jarinya ini sidik jari siapa? Identik tidak dengan korban atau identik dengan orang lain?" paparnya.
Berita Terkait
-
Update Kasus Kematian Misterius Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
-
Akhirnya Terungkap! Misteri Penjaga Kos yang Intip Kamar Diplomat Arya Daru Sesaat Sebelum Tewas
-
Mantan Jenderal Turun Tangan! Desak Investigasi Ilmiah Kasus Diplomat Tewas dengan Lakban
-
4 Hal yang Paling Disorot dalam Kasus Kematian Misterius Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan
-
Di Balik Tragedi Arya Daru: 5 Sisi Lain Diplomat Muda yang Tak Banyak Diketahui
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis