Suara.com - Kasus perdagangan anak bukan perkara baru di Indonesia. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkap kalau tindak pidana itu juga marak terjadi di berbagai daerah.
Komisioner KPAI Dyah Puspitarini mengungkapkan kalau pihaknya telah menangani hingga tiga kasus perdagangan anak sepanjang tahun 2025.
"Di tahun ini saja sudah ada 2-3 kali kami mendapatkan informasi dan laporan terkait penjualan bayi. Tidak hanya di Jabodetabek ya, di beberapa daerah. Yogja juga pernah, bahkan sudah beroperasi lama ya di Yogja," ungkap Dyah, ditemui Suara.com di Kantor KPAI, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
KPAI menemukan kalau kebanyakan kasus jual beli anak itu terjadi di wilayah perbatasan. Bahkan belakangan juga marak dilakukan secara online.
"Sekarang ini marak, terutama di beberapa daerah, itu jual-beli online. Selanjutnya kami juga berharap agar sekiranya mungkin masyarakat umum melihat atau mengetahui harus segera diinformasikan," kata dia.
Dyah menuturkan kalau kasus itu menjadi keprihatinan serius karena mengakibatkan anak yang menjadi korban tidak tahu asal usul yang sebenarnya. Selain itu, nasib anak yang diperdagangakan itu juga bisa jadi terancam.
"Diperdagangkan ini kita tidak tahu apakah betul diadopsi orang yang tepat atau justru hanya untuk perdagangan manusia dan organ. Itu yang kita khawatirkan," kata Dyah.
Belakangan marak soal perdagangan bayi yang dibongkar Kepolisian Daerah Jawa Barat. Pelaku utama sindikat ini, seorang pria berinisial AF, ternyata telah 'memesan' bayi-bayi malang tersebut sejak mereka masih berada di dalam kandungan untuk kemudian dijual ke Singapura.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan modus operandi yang sangat terencana ini. Pelaku AF mencari targetnya, yakni para orang tua yang sedang mengandung, melalui media sosial Facebook.
Baca Juga: Dilaporkan Ahmad Dhani, Lita Gading Cuek Buat Konten Bareng El Rumi dan Dul Jaelani
Setelah pertemuan, komunikasi terus berlanjut hingga mendekati waktu persalinan. Pelaku menjanjikan imbalan sebesar Rp10 juta kepada orang tua setelah bayi lahir. Namun, janji itu palsu.
"Pelaku hanya mentransfer Rp600 ribu untuk membayar ongkos bidan, dan langsung membawa bayi tersebut tanpa menepati janji," ungkap Hendra.
Merasa ditipu, orang tua korban akhirnya melapor ke polisi. Dari laporan inilah, tabir sindikat perdagangan bayi yang telah beroperasi sejak 2023 mulai tersingkap.
Berita Terkait
-
'Trauma Sekali', KPAI Bongkar Neraka 4 Bocah Dirantai: 2 Tahun Kerja Paksa, Makan Sekali Sehari
-
Dua Tahun Disiksa! KPAI Ungkap Kondisi Memprihatinkan 4 Anak yang Diranti di Boyolali
-
Revisi UU HAM, Pigai Dapat Masukan Komnas HAM hingga KPAI Dilebur Menjadi Satu Lembaga
-
Usai Adukan Perundungan Anaknya ke KPAI, Ahmad Dhani 'Serang Balik' Lita Gading
-
Dilaporkan Ahmad Dhani, Lita Gading Cuek Buat Konten Bareng El Rumi dan Dul Jaelani
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada