Suara.com - Nama Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) mendadak viral sekaligus menjadi buah bibir di seluruh media sosial.
Pasca bentrokan panas dengan massa Front Persaudaraan Islam (FPI) di Pemalang, banyak publik, terutama dari kalangan anak muda, bertanya-tanya: siapa sebenarnya ormas ini?
Apa ideologi yang mereka usung hingga berani berhadap-hadapan secara frontal dengan kelompok sekelas FPI?
Jauh dari citra ormas biasa, PWI-LS membawa identitas dan misi yang sangat spesifik.
Memahami siapa mereka adalah kunci untuk mengerti akar konflik yang kini membelah opini publik.
PWI-LS adalah singkatan dari Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah. Dari namanya saja, kita bisa membedah DNA gerakan mereka menjadi dua pilar utama:
Perjuangan Walisongo Indonesia yakni bagian ini menunjukkan fondasi ideologis mereka.
PWI-LS secara sadar memposisikan diri sebagai pewaris dan penjaga ajaran para Wali Songo. Bagi mereka, penting mengedepankan model dakwah Wali Songo yang damai, merangkul budaya lokal, dan egaliter (setara).
Mereka melihat ajaran Wali Songo sebagai benteng dari apa yang mereka anggap sebagai ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.
Baca Juga: Benarkah Ada Surat Perintah Dibalik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
Visi mereka tidak hanya terbatas pada urusan keagamaan, tetapi juga mencakup komitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Terdapat juga pemahaman Laskar Sabilillah yakni Frasa ini secara harfiah berarti "Pasukan di Jalan Allah". I
ni menunjukkan sisi militansi dan semangat perjuangan mereka.
PWI-LS bukanlah kelompok pengajian pasif namun mereka adalah "laskar" yang siap turun ke lapangan untuk berjuang melawan apa yang mereka yakini sebagai penyimpangan atau ketidakbenaran.
Ormas juga terlibat langsung dalam isu-isu sosial dan keagamaan yang dianggap krusial, seperti yang terlihat dalam aksi penolakan di Pemalang.
PWI-LS adalah ormas Islam yang mengawinkan nilai-nilai luhur ajaran Wali Songo dengan semangat perjuangan yang militan untuk membela kepentingan umat dan bangsa.
Tag
Berita Terkait
-
Benarkah Ada Surat Perintah Dibalik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Di Balik Bentrok FPI di Pemalang: Saat Polemik Nasab Ba'Alawi Tumpah ke Jalan
-
5 Momen Mencekam Bentrok FPI di Pemalang: Dari Teriakan Takbir Hingga Hujan Batu
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Berdarah di Pemalang: FPI Tuding Polisi Sengaja Jebak?
-
'Massa Putih Kejar Massa Hitam', Saksi Mata Ungkap Horor 15 Menit Bentrok Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban
-
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
-
Yusril Kunjungi Tahanan Demo di Polda Metro, Temukan Banyak yang Belum Didampingi Pengacara
-
Krisis Politik Nepal Memanas, Militer Turun Tangan
-
Target 5 Tahun MRT Tembus Banten, Pramono Anung: Transportasi Publik Kita Terbaik Kedua di ASEAN