Suara.com - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyoroti pentingnya integrasi teknologi digital dalam pengembangan kawasan mandiri.
Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar kawasan mandiri cepat beradaptasi dengan perkembangan jalan.
Ia menyinggung salah satu kawasan mandiri yang tengah berkembang adalah Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Ia menyampaikan, kawasan tersebut menunjukkan perkembangan yang cukup pesat, terutama dari sisi fasilitas umum dan kegiatan usaha.
"Ini kawasan yang menarik sekali, cukup dinamis, semakin ramai, banyak usaha-usaha yang muncul dan fasilitas publiknya juga cukup baik," kata Nezar kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).
Namun demikian, ia menekankan bahwa pembangunan kawasan mandiri tidak bisa hanya mengandalkan infrastruktur fisik. Menurutnya, keberhasilan sebuah kota modern ditentukan oleh sejauh mana kawasan tersebut mampu memfasilitasi lahirnya inovasi digital dan ekonomi kreatif.
"Harapan saya, kawasan ini tidak hanya tumbuh secara fisik tapi juga jadi tempat munculnya ide-ide dan inisiatif digital baru," lanjut Nezar.
Ia juga menyebut bahwa kawasan seperti PIK2 berpotensi menjadi rujukan pengembangan kota-kota lain di Indonesia, asalkan pengelolaan tata ruang dan penyediaan layanan digital dilakukan secara terencana dan inklusif.
Menurutnya, digitalisasi bukan hanya soal jaringan internet. Tapi bagaimana teknologi digunakan untuk mempermudah layanan publik, mendukung pelaku usaha, dan menjawab kebutuhan warga sehari-hari.
Dalam konteks pengembangan kawasan mandiri, digitalisasi kini menjadi elemen krusial. Kota atau kawasan baru yang mengklaim diri sebagai modern dan terintegrasi perlu menyediakan sistem informasi berbasis teknologi, layanan publik digital, dan ruang kolaborasi bagi pelaku industri kreatif.
Baca Juga: Pede Roy Suryo dkk Bakal Dibui, Silfester Matutina soal Drama Ijazah Jokowi: Ini Sudah Game Over!
Berita Terkait
-
Pede Roy Suryo dkk Bakal Dibui, Silfester Matutina soal Drama Ijazah Jokowi: Ini Sudah Game Over!
-
Ijazah S1 Jokowi Kini Diuji di Labfor usai Disita Polisi, Tentukan Nasib Terlapor Roy Suryo dkk?
-
Dospem Skripsi Dibantah Jokowi, Dokter Tifa Kasihani Kasmudjo: Hidup Ketakutan Demi Kebohongan?
-
Kritik Telak Dandhy Laksono usai Jokowi Pensiun: Mondar-mandir ke Kantor Polisi Ngurus Kasus Ijazah
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui