Suara.com - Pegiat media sosial Dokter Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa merasa kasihan dengan mantan dosen senior UGM, Kasmdujo karena disebut hanya menjadi panggung 'kebohongan' usai namanya kembali disingggung oleh mantan Presiden Jokowi usai menjalani pemeriksaan terkait kasus tudingan ijazah palsu di Polresta Solo, Rabu (23/7/2025) kemarin.
Dalam pemeriksaan itu, Jokowi sempat mengaku jika Kasmudjo bukan dosen pembimbing (dospem) skripsinya di UGM.
Lewat unggahan di akun X pribadinya pada Kamis (24/7/2025), Dokter Tifa turut membagikan ulang video lawas Jokowi saat berterima kasih kepada Kasmudjo karena merasa ikut membantu menyelesaikan skripsinya.
"Orang kalau sudah biasa BOHONG enteng saja mengingkari kebohongannya. Kasihan Pak Kasmudjo," tulis Dokter Tifa.
Menurut Tifa, ada sebuah drama tragis di balik klarifikasi yang melibatkan Kasmudjo pada tahun 2017 silam. Ia menuding, dosen senior itu sebetulnya "dipanggungkan" atau dipaksa tampil untuk mengamini narasi resmi demi meredam isu ijazah palsu yang kala itu mulai membesar.
"Di tahun 2017, dipanggungkan untuk dipaksa masuk dalam tim kebohongan publik, yang sangat memalukan ketika terbongkar," cuitnya.
Lebih jauh, Tifa membangun narasi yang menyentuh sisi emosional dengan menggambarkan dampak psikologis yang diduga dialami Kasmudjo setelah peristiwa tersebut. Tudingan ini secara tidak langsung menyiratkan adanya tekanan besar di balik layar.
"Dan membuat kehidupan pak Kasmudjo di ujung usianya dijalani dengan ketakutan, was-was, perasaan bersalah, yang akan terus menghantui sampai akhir," pungkasnya.
Jokowi Bantah Kasmudjo Dosen Pembimbing
Baca Juga: Kritik Telak Dandhy Laksono usai Jokowi Pensiun: Mondar-mandir ke Kantor Polisi Ngurus Kasus Ijazah
Diketahui, usai menjalani pemeriksaan di Polresta Solo soal tudingan ijazah palsu, Jokowi sempat menyinggung nama mantan dosen senior UGM, Kasmudjo MS. Namun, Jokowi menyangkal jika Kasmudjo adalah dosen pembimbing skripsinya.
"Beliau dosen pembimbing saya, tapi dosen pembimbing skripsi memang bukan Pak Kasmudjo tapi Prof DR Ir Ahmad Sumitro, untuk lebih memperjelas saja,” ungkap Jokowi dikutip dari Antara, Rabu.
Dalam pemeriksaan itu, Jokowi juga mengakui jika dokumen berupa ijazah yang dibawanya telah disita oleh penyidik.
“Penyitaan sudah dilakukan untuk ijazah S1 dan SMA oleh penyidik,” beber Jokowi.
Terkait hal itu, kuasa hukum Jokowi Yakup Hasibuan mengatakan penyitaan ijazah asli tersebut dalam rangka pembuktian dan penyidikan.
“Kami sangat welcome, dari awal kami melaporkan perkara ini ke Polda Metro Jaya, kami sudah mengatakan kami siap, dan kami sangat welcome karena itu dalam rangka pemenuhan dan investigasi penyidikan,” katanya.
Berita Terkait
-
Kritik Telak Dandhy Laksono usai Jokowi Pensiun: Mondar-mandir ke Kantor Polisi Ngurus Kasus Ijazah
-
Seret Nama Jokowi, Mahfud MD Sebut Hakim Salah Vonis Tom Lembong 4,5 Tahun Bui: Gak Ada Mens Rea!
-
Ngeledek sambil Ketawa, Roy Suryo Plesetkan Logo 'Gajah' PSI: Enggak Punya Ijazah!
-
Bukan Kasmudjo, Jokowi Akhirnya Blak-blakan Sosok Dosen Pembimbing Skripsinya di UGM, Siapa?
-
Pamer Bukti Fotokopi, Roy Suryo Ngotot Sebut Ijazah Jokowi Palsu: Kami Tanggung Jawab Dunia-Akhirat
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!
-
Jadi Saksi Kasus Suap RSUD, Bupati Kolaka Timur Dipindahkan KPK ke Rutan Kendari
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
-
PBNU Memanas: Yahya Cholil Staquf Tegaskan Pleno Penetapan Pj Ketua Umum Tidak Sah
-
Kebakaran Maut Gedung Terra Drone, Polisi Periksa Karyawan hingga Manajemen Perusahaan
-
IKAL Lemhannas Kirim Bantuan ke Daerah Terisolir Akibat Banjir Sumatra
-
Menteri Pigai: Pembangunan Nasional Tak Cuma Ekonomi, Harus Berbasis HAM