Suara.com - Pemerintah Thailand mengumumkan status darurat militer di delapan provinsi yang berada di perbatasan dengan Kamboja di tengah eskalasi ketegangan antara kedua negara tersebut.
Pengumuman itu disampaikan oleh Komando Pertahanan Perbatasan Thailand di Provinsi Chanthaburi dan Trat pada Jumat 25 Juli 2025.
"Komando pasukan pertahanan perbatasan di Provinsi Chanthaburi dan Trat mengumumkan darurat militer di sejumlah daerah di provinsi tersebut, yang segera berlaku setelah Kamboja menggunakan kekuatan untuk menginvasi Thailand di sepanjang perbatasan," demikian menurut pernyataan komando pertahanan, sebagaimana dikutip lembaga penyiaran PBS.
Pasukan Thailand dan Kamboja bentrok pada Kamis (24/7) dini hari waktu setempat di wilayah perbatasan yang disengketakan kedua negara.
Awalnya, terjadi baku tembak antara pasukan darat, yang kemudian meningkat intensitasnya.
751 Sekolah Ditutup
Pihak berwenang Thailand telah menutup sementara 751 sekolah di wilayah perbatasan Kamboja di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara, menurut laporan media Thailand.
Sebagian besar sekolah yang ditutup terletak di provinsi perbatasan Sisaket, lapor surat kabar The Nation.
Sebelumnya di hari yang sama, surat kabar Kamboja The Khmer Times melaporkan bahwa Kamboja juga menutup sementara seluruh 260 sekolah di provinsi Oddar Meanchey.
Baca Juga: Dasco: Presiden Prabowo Bisa Jadi Juru Damai Thailand dan Kamboja
Provinsi Oddar Meanchey itu berbatasan dengan Thailand dan telah menjadi pusat konflik bersenjata selama dua hari terakhir, khususnya di wilayah kuil Prasat Ta Muen Thom dan Wat Tham Suea.
Pada Jumat pagi, militer Thailand mengatakan bahwa pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja berlanjut dengan intensitas yang baru.
Kamboja kembali menggunakan sistem roket peluncur ganda BM-21 Grad untuk menyerang sasaran sipil jauh di dalam wilayah Thailand.
Pasukan Thailand merespons dengan tindakan balasan yang proporsional berdasarkan situasi taktis, kata militer.
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja meningkat menjadi fase bersenjata pada 24 Juli, Banyak korban tewas dan banyak yang terluka di kedua pihak, termasuk warga sipil.
Ketegangan itu menyusul bentrokan pada 28 Mei antara personel militer Thailand dan Kamboja di zona netral yang disengketakan, yang mengakibatkan tewasnya seorang tentara Kamboja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?