Suara.com - Pemerintah Kabupaten Jember terus memperkuat pelayanan publik berbasis desa melalui program Bunga Desaku atau Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan. Edisi ketiga program ini digelar di Kecamatan Ambulu pada 27–28 Juli 2025, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Tanggul dan Silo.
Program tersebut dirancang untuk mendekatkan layanan pemerintahan kepada masyarakat desa tanpa harus datang ke pusat kota. Selain itu, Bunga Desaku menjadi sarana menyerap aspirasi akar rumput yang kerap terabaikan akibat kendala jarak dan minimnya komunikasi langsung antara warga dan pemerintah.
Dalam kegiatan itu, Bupati Jember Muhammad Fawait hadir bersama Wakil Ketua Tim Penggerak PKK, Ghyt Eka Puspita, serta jajaran organisasi perangkat daerah (OPD). Seluruh peserta dari lingkup pemkab bermalam di desa dengan mendirikan tenda sementara untuk melayani masyarakat secara langsung.
Selama dua hari, sejumlah kegiatan digelar di berbagai titik. Di antaranya kunjungan ke rumah batik Reztu, silaturahmi dengan para guru ngaji di Desa Tegal Sari, serta pementasan wayang kulit di Desa Pontang sebagai upaya pelestarian budaya lokal.
Pelayanan publik juga dipusatkan di Lapangan Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Layanan yang tersedia meliputi donor darah, pelayanan kesehatan gratis, administrasi kependudukan (Dukcapil), penerbitan Kartu Induk Kesenian (KIK), layanan perpustakaan keliling, pemeriksaan kesehatan hewan ternak, hingga pasar murah dan pemberdayaan UMKM.
Agenda utama program ini ditutup dengan sarasehan antara Bupati Fawait dan para kepala desa se-Kecamatan Ambulu, Wuluhan, dan Tempurejo, termasuk perwakilan RT/RW. Acara tersebut digelar di kawasan wisata Watu Ulo dan menjadi forum penyampaian langsung berbagai keluhan warga, mulai dari kondisi jalan rusak, beasiswa pendidikan, hingga layanan sosial dasar.
“Saya ingin semua permasalahan di desa dicatat dan ditindaklanjuti. Kita tidak boleh membiarkan rakyat kesulitan mengakses layanan dasar hanya karena jarak atau birokrasi,” ujar Bupati Fawait, Minggu malam (27/7/2025).
Fawait juga melibatkan para ibu rumah tangga dalam penyebaran informasi program pemerintah. Dalam pertemuan bersama warga perempuan di Kecamatan Ambulu, ia menegaskan pentingnya peran ibu sebagai juru informasi di lingkup keluarga.
“Saya yakin jika para ibu tahu dan paham program pemerintah, mereka akan menjadi corong informasi yang efektif di lingkungan masing-masing,” ujarnya. Dalam forum tersebut, para ibu mendapat layanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, edukasi gizi, serta akses kebutuhan pokok melalui pasar murah.
Baca Juga: Persiapan Proyek Rute Lebak Bulus-Serpong, MRT Jakarta Lakukan Studi Kelayakan
Model pembangunan yang diusung Gus Fawait bertumpu pada filosofi bahwa pembangunan tidak selalu harus dimulai dari kota. Sebaliknya, dari desa kebutuhan dasar masyarakat bisa dijawab secara lebih tepat sasaran.
Pemerintah daerah memastikan seluruh OPD membuka pos konsultasi dan layanan selama dua hari penuh. Kehadiran bupati dan jajarannya di tengah masyarakat mendapat sambutan positif dari warga.
Agus Wiyono, peternak sapi asal Desa Sumberejo, menyebut program ini baru pertama kali ia rasakan sepanjang hidupnya. Ia merasa terbantu karena hewan ternaknya mendapat pemeriksaan kesehatan secara gratis.
“Bagus program ini, kami langsung mendapatkan pelayanan. Baru sekarang ini ada Bupati yang benar-benar ngantor di desa,” ujarnya.
Program Bunga Desaku dinilai mampu menciptakan pola birokrasi baru yang kolaboratif, terbuka, dan partisipatif. Survei yang dilakukan oleh The Republic Institute menunjukkan tingkat kepuasan warga terhadap pemerintahan Fawait-Djoko cukup tinggi.
“Sebanyak 83,1 persen responden di Jember menyatakan sangat puas atas kinerja Gus Fawait dalam pembangunan desa dan pemberantasan kemiskinan,” kata Direktur The Republic Institute, Sufyanto, akhir Mei 2025 lalu.
Berita Terkait
-
Persiapan Proyek Rute Lebak Bulus-Serpong, MRT Jakarta Lakukan Studi Kelayakan
-
Simbol Kebhinekaan, Gus Fawait Tegaskan Jember sebagai Miniatur Indonesia Lewat Apel dan Kirab
-
Masalah Emisi Rendah dan Kenyamanan Penumpang: Apa Kabar Janji Pemerintah?
-
Transformasi JAKI Diapresiasi Daerah Lain, Jakarta Kini Jadi Rujukan Inovasi Layanan Publik
-
Aplikasi Lampung-in: Layanan Publik Basis Digital Kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Lampung
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
SPPG, Infrastruktur Baru yang Menghubungkan Negara dengan Kehidupan Sehari-Hari Anak Indonesia
-
Jaksa Kejati Banten Terjaring OTT KPK, Diduga Peras WNA Korea Selatan Rp 2,4 Miliar
-
6 Fakta Wali Kota Medan Kembalikan 30 Ton Beras Bantuan UEA, Nomor 6 Jadi Alasan Utama
-
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Nyawa Melayang dalam Kebakaran di Teluk Gong
-
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito Minta Maaf
-
Menko PMK Pratikno: Dana LPDP Harus Perkuat Riset dan Ekosistem Pendidikan Nasional
-
OTT KPK di Bekasi, Bupati Ade Kuswara dan Ayahnya Disebut Ikut Diamankan
-
Gurita Harta Rp79 M Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang yang Kena OTT KPK, dari 31 Tanah ke Mustang
-
SPPG Dibangun dengan Konsep One-Flow Direction dan Sistem Cold Chain Modern
-
Profil Ade Kuswara Kunang, Bupati Milenial Bekasi yang Karirnya Kini 'Disegel' KPK