Suara.com - Penyelidikan polisi akhirnya berhasil merekonstruksi sebuah linimasa yang mengerikan, memetakan jam-jam terakhir kehidupan diplomat Arya Daru Pangayunan (ADP) sebelum ditemukan tewas.
Ini bukan lagi kisah tentang sebuah tindakan impulsif yang terjadi dalam sekejap. Ini disebut sebuah kronologi perjuangan batin yang panjang yang dimulai dari ketinggian gedung kantornya dan berakhir di sunyinya kamar kos.
Berikut adalah kronologi per waktu berdasarkan keterangan resmi pihak kepolisian, yang mengubah total narasi kematian sang diplomat.
Senin, 7 Juli 2025, Sore Hari: Prelude Maut di Ketinggian Lantai 12
Ini adalah babak pertama dan paling kelam dari tragedi ini. Jauh sebelum ditemukan tewas di kediamannya, perjuangan terakhir Arya Daru dimulai di tempat kerjanya.
Waktu: (Perkiraan) Sore hari.
Lokasi: Lantai 12 Gedung Kementerian Luar Negeri.
Kejadian: Selama 1 jam 26 menit (86 menit), ADP berada di lantai 12 dalam kondisi yang diduga kuat sangat terguncang.
Dalam rentang waktu yang sangat lama ini, ia disebutkan melakukan dua kali upaya untuk melompat dari gedung.
Senin, 7 Juli 2025, Malam Hari: Perjalanan Pulang yang Menentukan
Baca Juga: Di Balik Kesimpulan Polisi: Keluarga Diplomat Tolak Mentah-Mentah Arya Daru Bunuh Diri
Setelah upayanya di kantor tidak berhasil, Arya Daru meninggalkan gedung. Perjalanan pulangnya kini memiliki makna yang jauh berbeda.
Waktu: Malam hari.
Rute: Dari Kantor Kemenlu menuju rumah kosnya di Gondangdia, Menteng.
Ini bukanlah sebuah kepulangan untuk beristirahat.
Secara psikologis, ini adalah perjalanan seorang pria yang determinasinya untuk mengakhiri hidup tidak padam meski metode pertamanya gagal.
Ia kini bergerak menuju lokasi kedua untuk menuntaskan sebuah rencana yang telah ia putuskan.
Senin Malam hingga Selasa Dini Hari: Babak Akhir di Ruang Sunyi
Berita Terkait
-
Di Balik Kesimpulan Polisi: Keluarga Diplomat Tolak Mentah-Mentah Arya Daru Bunuh Diri
-
Menengok Kehidupan Arya Daru di 2013, Makmur Secara Finansial Tapi Mengapa Ingin Bunuh Diri?
-
Kepala Terlilit Lakban, Kenapa Polisi Yakin Diplomat Arya Bunuh Diri? Ini 4 Alasan Kunci
-
Polisi Beber Bukti, Kenapa Netizen Masih Tak Percaya Arya Daru Bunuh Diri?
-
Kasus Ditutup tapi Ponsel Arya Daru Masih Hilang: Inikah 'Kotak Hitam' Sebenarnya?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang