"Jokowi dianggap sebagai tokoh pemecah belah bangsa, praktik yang tidak terjadi di era presiden sebelumnya," tegas Ginting.
Tudingan ini menggambarkan adanya kekhawatiran mendalam mengenai polarisasi politik yang semakin tajam, yang menurut Ginting, justru diperkeruh oleh intervensi terhadap otonomi partai. Jika klaim ini terbukti, hal ini menandakan adanya pergeseran fundamental dalam hubungan antara kekuasaan eksekutif dan lembaga legislatif, di mana garis antara independensi dan intervensi menjadi semakin kabur.
Mengapa "Pembegalan" Partai Jadi Ancaman Nyata bagi Demokrasi?
Ancaman "pembegalan" partai politik memiliki dampak langsung pada kesehatan demokrasi sebuah negara. Partai politik adalah instrumen vital untuk agregasi dan artikulasi aspirasi rakyat.
Mereka juga berfungsi sebagai mekanisme checks and balances untuk memastikan pemerintah tetap akuntabel.
Ketika partai diobok-obok, dilemahkan, atau diintervensi, maka suara kritis rakyat berpotensi terbungkam. Fenomena ini menggerus fungsi esensial partai politik sebagai kanal aspirasi publik dan penyeimbang kekuasaan eksekutif.
Implikasinya sangat serius: potensi dominasi eksekutif yang absolut, minimnya ruang bagi oposisi yang sehat dan konstruktif, serta pada akhirnya, kemunduran kualitas demokrasi yang telah diperjuangkan. Peringatan dari Selamat Ginting ini menjadi pengingat krusial bagi seluruh elemen bangsa untuk menjaga marwah dan independensi partai politik demi masa depan demokrasi Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Jimly Asshiddiqie Sebut Cuma Ada Tiga Pejabat Berwenang yang Bisa Batalkan Perpol 10/2025
-
Pengembang Dibuat 'Panas Dingin', Apa Alasan Sebenarnya KDM Setop Sementara Izin Perumahan di Jabar?
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?