Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan bahwa ia telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir AS mendekati wilayah Rusia.
Tindakan tersebut dilakukan Trump, sebagai respons terhadap pernyataan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Dalam sebuah wawancara dengan Newsmax, Trump menjelaskan alasan di balik langkah tersebut.
"Ya, mereka berada dekat Rusia," kata Trump kepada Newsmax saat ditanya tentang lokasi kapal selam tersebut.
"Saya hanya ingin memastikan bahwa kata-katanya hanyalah kata-kata dan tidak lebih dari itu." lanjutnya.
Trump mengkritik Medvedev karena pernyataannya yang dianggapnya provokatif terkait isu nuklir dan konflik di Ukraina.
"Dia suka bicara kurang ajar. Dia juga pernah mengatakan hal yang sama di masa lalu, dan kami selalu ingin siap," ujar Trump.
Presiden AS tersebut juga menegaskan pandangannya bahwa perang yang terus berlangsung di Ukraina harus segera diakhiri.
"Itu adalah perang yang mengerikan," tegasnya.
Sebelumnya, Medvedev telah mengingatkan bahwa tekanan yang terus menerus dari pemerintahan Trump terhadap Rusia dapat memicu konflik yang lebih luas, bukan hanya dengan Ukraina tetapi juga dengan AS.
Baca Juga: Waspada! Megathrust Indonesia Jauh Lebih Ngeri dari Gempa Rusia, 2 Zona Ini Paling Rawan
Dia menyoroti bahwa setiap ultimatum baru harus dianggap sebagai ancaman serius.
Trump juga mengancam akan memberlakukan sanksi dan tarif tambahan terhadap Rusia jika konflik di Ukraina tidak segera mereda sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan.
Berita Terkait
-
Waspada! Megathrust Indonesia Jauh Lebih Ngeri dari Gempa Rusia, 2 Zona Ini Paling Rawan
-
Putin Ingin Lebih Banyak Perundingan Damai dengan Ukraina, Apa Artinya?
-
Prabowo Gandeng Trump, China Menanti Giliran: Risiko Tarik Ulur Dua Raksasa Dunia
-
Trump Tebar Ancaman Tarif Impor, India Jadi Incaran Karena Dekat dengan 'BRICS'
-
CEK FAKTA: Heboh Perang Thailand-Kamboja 2025, Ternyata dari Gim Digital
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor