Suara.com - Sebuah video persekusi remaja berkaus loreng di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial.
Video berdurasi 18 detik itu menampilkan seorang remaja diikat dan dipukuli sejumlah orang. Peristiwa itu diduga karena salah sasaran dalam kasus pencurian motor.
Video yang diunggah di Facebook oleh warga bernama Risna Yuliawati ini telah ditonton lebih dari 23 ribu kali, dibanjiri ratusan komentar, dan ribuan reaksi warganet. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (8/8/2025) di kawasan perbatasan Cikidang dan desa sekitar.
Korban diketahui bernama Geri, pelajar kelas XI SMA di Cikidang. Menurut Risna, insiden berawal ketika Geri mengantar ayahnya bekerja ke Terminal Pajagan pukul 04.00 WIB. Sesampainya di terminal, sang ayah menyadari ada barang tertinggal di rumah.
“Si anak ini balik lagi ke rumah, lalu berangkat lagi mengantar barang. Tapi di daerah Tegalega, ada kejadian pencurian motor. Pelaku kabur, dan kebetulan korban ada di belakangnya. Disangka pelakunya, korban dicegat dan dihajar,” ujar Risna.
Usai dianiaya, Geri dibawa ke klinik untuk diperiksa. Setelah pelaku menyadari kesalahannya, korban diantar pulang dan sempat dibawa ambulans ke rumah sakit. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polres Sukabumi.
Kanit Jatanras Satreskrim Polres Sukabumi, Ipda MGS Irlansyah, membenarkan insiden tersebut. Polisi kini mendalami motif dan mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat.
Berikut fakta-fakta peristiwa tersebut.
1. Video Singkat, Dampak Besar
Meski hanya berdurasi 18 detik, video persekusi remaja ini langsung viral di Facebook, memicu kemarahan warganet karena dinilai main hakim sendiri.
2. Korban Masih Pelajar SMA
Geri adalah siswa kelas XI yang tidak terlibat pencurian, namun jadi korban salah sasaran akibat berada di lokasi kejadian.
3. Terjadi Dini Hari
Kejadian berlangsung sekitar pukul 04.00 WIB saat Geri mengantar ayahnya bekerja, menunjukkan aksi persekusi bisa terjadi kapan saja.
4. Pelaku Mengantar Korban Berobat
Setelah sadar salah orang, para pelaku mengantar Geri ke klinik lalu ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Berita Terkait
-
Viral Ustaz Yusuf Mansur Mau Beli YouTube dan Ganti jadi YouSufe, Dinar Candy: Halo BNN
-
Nama Indy Barends Trending di X Karena RM BTS, Begini Reaksi Manajer
-
Cerita Personel Elephant Kind Dapat Ancaman Pembunuhan di London
-
SMAN 72 Trending: Viral Ledakan dan 'Senjata', Korban Bully Jadi Perbincangan
-
Viral di Dunia Maya! Kolaborasi Dua Dunia Digital Ini Jadi Pembicaraan Hangat
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 November 2025: Waspada Hujan & Petir di Sejumlah Kota
-
Pimpin Ziarah Nasional di TMPNU Kalibata, Prabowo: Jangan Sekali-sekali Lupakan Jasa Pahlawan
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain