Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai mengerjakan penataan kawasan Barito, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Nantinya, wilayah tersebut akan menjadi pusat ekologi sekaligus pengendali banjir.
Ada tiga taman yang diintegrasikan, yakni Taman Langsat, Taman Leuser, dan Taman Ayodya menjadi Taman Bendera Pusaka. Selain berfungsi sebagai ruang terbuka hijau, taman ini akan menjadi area resapan air, penyeimbang ekosistem, sekaligus tempat beragam aktivitas sosial dan olahraga warga.
Akan dibuat juga badan air berupa kanal dan sungai yang membelah taman, ditambah kolam yang memperkuat karakter lanskap. Keberadaan elemen tersebut sangat menunjang fungsi ekologis kawasan secara keseluruhan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum mengatakan, pihaknya menyiapkan infrastruktur pengendali banjir dan sanitasi modern demi memastikan fungsi taman yang tidak hanya indah dipandang, tapi juga lestari.
"Dinas SDA DKI Jakarta akan mengintegrasikan Taman Langsat dan Taman Leuser dengan kolam retensi. Panjang badan air dari Taman Langsat hingga Taman Leuser yaitu 750 meter," ujar Ika kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
Akan dibangun juga infrastruktur pengendali banjir berupa pintu air, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), saringan sampah, dan sediment trap.
"Kami juga akan memperbaiki saluran drainase di sekeliling taman. Hal ini untuk membantu mereduksi debit limpasan air ke Hang Lekir, Hang Jebat, dan sekitarnya saat musim hujan," ungkapnya.
Ia menambahkan, pada musim kemarau, air yang mengalir di saluran penghubung (PHB) Jelawe akan lebih jernih karena telah melalui proses pengolahan di IPAL. Kapasitas IPAL dirancang dapat mengolah 800 meter kubik air limbah per hari dengan kualitas keluaran sesuai Baku Mutu Air Limbah Domestik yang diatur Permen LHK No. P.68/2016.
"Program sanitasi ini dirancang untuk mengantisipasi berbagai tantangan perkotaan, seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan tekanan lingkungan," jelasnya.
Baca Juga: Rinjani Siap Menyambut Pendaki Mulai 11 Agustus 2025 Dengan Aturan Baru
Sementara itu, pakar bioteknologi lingkungan dan tata kelola air Universitas Indonesia yang juga Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI, Firdaus Ali, menyebut penataan kawasan ini mengedepankan tata kelola air modern. Menurutnya, keberadaan IPAL dan saringan sampah menjadi kunci untuk memastikan air yang mengalir bebas dari limbah domestik dan sampah.
"Yang selama ini belum ada adalah IPAL-nya. Maka, kita perlu bangunkan IPAL, karena aliran limbah domestik ikut mengalir ke taman. Selama ini juga tidak ada saringan sampah, maka kita perlu siapkan saringan sampah, sehingga aliran air bebas sampah," jelas Firdaus.
Ia menuturkan, konsep integrasi ketiga taman menggabungkan fungsi ruang terbuka hijau, ruang terbuka biru, dan ruang rekreatif yang mendukung kegiatan olahraga, seni, hingga budaya.
"Dengan integrasi ini, kawasan tersebut dapat menjadi pusat kegiatan yang nyaman, hijau, dan bernilai ekologis tinggi bagi masyarakat dalam konteks kota global yang berbudaya dan berkelanjutan," pungkasnya. ***
Berita Terkait
-
Rinjani Siap Menyambut Pendaki Mulai 11 Agustus 2025 Dengan Aturan Baru
-
Melihat Beragam Tanama Hias di Flona 2025
-
Pemprov DKI Bangun Sentra Fauna di Lenteng Agung, Dijamin Modern dan Higienis
-
Terungkap! Alasan Gubernur Ajak Megawati di Groundbreaking Taman, Ternyata...
-
Megawati Jadi Alasan? Terungkap! Alasan Sebenarnya Peresmian Taman Bendera Pusaka Tertutup
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?