Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto belum memberikan keterangan terkait peristiwa ini.
Konter HP Didatangi Petugas Gabungan
Peristiwa berbeda terjadi di Ponorogo, Jawa Timur. Sebuah konter handphone bernama Smart Cell di Desa Bulu Kidul didatangi oleh petugas gabungan TNI-Polri. Penyebabnya sama: mengibarkan bendera One Piece.
Bendera berukuran 70 x 90 cm itu terpasang di bawah Bendera Merah Putih pada satu tiang yang sama. Penjaga konter, Alia Alma Septiana, mengaku tidak tahu siapa yang memasangnya.
“Saya tidak paham yang pasang siapa. Sudah tiga hari ini,” ungkap Alia.
Tanpa perdebatan, Alia langsung bersedia menurunkan bendera tersebut saat diminta petugas.
“Diminta turunkan bendera One Piece ya saya turunkan. Saya turunkan saja,” terangnya.
Wakapolsek Balong, Ipda Prasetiyanto, menjelaskan bahwa tindakan yang diambil hanya sebatas imbauan untuk menjaga ketertiban menjelang hari kemerdekaan.
“Moment 17 Agustus adalah moment kemerdekaan Indonesia. Alangkah baiknya mengibarkan bendera Merah Putih. Menjaga ketertiban kami imbau masyarakat tidak mengibarkan bendera,” pungkasnya.
Baca Juga: Saat Kreativitas Dibungkam, Lahirlah Sindiran: Perang Mural dan Masa Depan Ekspresi Seni
Berita Terkait
-
Saat Kreativitas Dibungkam, Lahirlah Sindiran: Perang Mural dan Masa Depan Ekspresi Seni
-
Mural One Piece Dibungkam, Viral Warga Sragen Balas dengan Sindiran Keras Koruptor
-
Prabowo Gak Masalah, Khofifah Ngotot Larang Bendera One Piece Dikibarkan di Jatim, Mengapa?
-
Makan Siang Gibran dan Pimpinan DPR Sufmi Dasco Jadi Sorotan, Netizen: Bahas One Piece?
-
TNI - Polri Ikut Merazia Bendera One Piece? Ini Sikap Prabowo
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam