Suara.com - Sebuah data mengejutkan menempatkan Kabupaten Bogor pada posisi puncak yang memalukan. Wilayah ini meraih predikat pertama dan tertinggi se-Indonesia dalam kriteria penyalahgunaan dana bantuan sosial (bansos) untuk aktivitas judi online (judol).
Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli kebutuhan pokok oleh warga miskin, justru ludes di meja judi virtual.
Data gabungan dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melukiskan gambaran suram, sebanyak 5.497 orang penerima bansos di Kabupaten Bogor teridentifikasi bermain judi online, dengan total nilai transaksi mencapai angka fantastis Rp 22 miliar.
Fakta ini sontak memicu reaksi keras dan menjadi tamparan bagi sistem penyaluran bantuan sosial yang selama ini berjalan.
Kabar ini membuat Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari fraksi PKB, Achmad Yaudin Sogir, mengaku miris. Ia mendesak pemerintah daerah untuk tidak tinggal diam dan segera menindaklanjuti data akurat yang telah disajikan oleh pemerintah pusat.
Baginya, tidak ada ruang kompromi bagi penerima bansos yang terbukti menyelewengkan bantuan.
“Kalau memang ada bukti faktual, langsung dihapus. Tidak pandang bulu, siapapun orangnya,” tegas Yaudin saat dihubungi pada Minggu (10/8/2025).
Yaudin meminta Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor untuk segera melakukan dua langkah krusial:
Pemadanan Data: Melakukan verifikasi ulang dan mencocokkan data penerima bansos dengan data dari PPATK.
Baca Juga: Borok Hotel Puncak Terbongkar: Di Balik Fasilitas Mewah, Tak Punya IPAL Hingga Izin Usaha Bodong
Pembersihan Data: Menghapus nama-nama yang terbukti bermain judi online dan sekaligus mengeluarkan penerima yang ekonominya sudah membaik atau tidak lagi masuk kategori miskin.
"Minta nanti diprint nama-nama tersebut kalau memang sudah ada bukti dari PPATK. Semua harus dievaluasi, termasuk yang dulu miskin tapi sekarang hidupnya sudah layak,” ujarnya.
Lebih dari sekadar angka, temuan ini membuka kembali luka lama terkait akurasi dan ketepatan sasaran penyaluran bansos.
Yaudin menyoroti bahwa di tengah miliaran rupiah yang ludes untuk judi, masih banyak warga miskin di pelosok Kabupaten Bogor yang justru tidak tersentuh bantuan sama sekali.
Kondisi ini menciptakan ironi yang menyakitkan, mereka yang benar-benar membutuhkan uluran tangan pemerintah terpaksa gigit jari, sementara mereka yang beruntung mendapatkan bantuan malah menghabiskannya untuk aktivitas ilegal yang memiskinkan.
"Masih banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Jangan sampai mereka yang berhak malah tidak kebagian karena sistem yang tidak tepat sasaran,” tutup Yaudin.
Tag
Berita Terkait
-
Borok Hotel Puncak Terbongkar: Di Balik Fasilitas Mewah, Tak Punya IPAL Hingga Izin Usaha Bodong
-
Penyebab 4 Hotel Bintang di Puncak Bogor Disegel
-
Syarat Mendapatkan Bansos PKH BNPT 2025, Cek Juga Jadwal dan Nominalnya!
-
Cara Mengecek Bansos PKH BNPT 2025, Apakah Sudah Cair?
-
Cek Bansos PKH BPNT 2025, Kapan Cair? Ini Jadwalnya
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
KPK Berencana Terbitkan Sprindik Umum dalam Kasus Korupsi PMT untuk Hindari Praperadilan
-
Sentra Fauna Lenteng Agung Pengganti Barito, Bakal Beroperasi Awal Oktober
-
Feri Amsari: Pemuda Andalkan Bapak, Paman hingga MK, Tak Akan Bertahan Lama!
-
Ribuan Siswa Jadi Korban Keracunan MBG, Pakar Hukum Sebut Negara "Punya Niat Jahat"?
-
Ahok Disinggung oleh Tersangka Korupsi LNG, KPK Buka Suara
-
Perbaikan Gerbang Tol Semanggi Bikin Macet Parah, Pramono Kini Minta Pengerjaannya saat Libur
-
Minta Pramudi Wanita Tak Bawa Bus Transjakarta Ukuran Besar, Bebizie: Gampang Panik
-
6 Fakta Polwan Bunuh Suami: Dugaan Tekanan Mental, Hingga Konflik Rumah Tangga
-
Kritik 'Tot-Tot Wuk-Wuk' Menggema, Legislator Minta Polisi Tegas