Dugaan "Jalur Tol": Kasus ini memperkuat rumor yang sudah lama beredar tentang adanya "jalur tol" atau "jalur prioritas".
Jalur ini diduga hanya bisa diakses oleh studio-studio besar atau produser yang memiliki koneksi langsung dan kuat dengan para pengambil keputusan di tingkat atas, baik di jaringan bioskop maupun di lembaga terkait lainnya.
Praktik inilah yang disebut "KKN industri". Sebuah sistem tidak tertulis yang membuat karya bagus bisa kalah oleh karya yang punya "bekingan" kuat.
Dampaknya? Membunuh Harapan dan Merusak Pasar
Jika praktik ini terus dibiarkan, dampaknya akan sangat destruktif, para sineas idealis yang hanya bermodalkan karya bagus akan frustrasi dan patah arang.
Untuk apa membuat film berkualitas jika pada akhirnya dikalahkan oleh koneksi?
Bioskop akan dibanjiri oleh film-film yang lolos seleksi bukan karena mutunya, tetapi karena kedekatannya dengan kekuasaan. Kualitas sinema nasional secara keseluruhan akan terancam.
Penonton yang membayar tiket berhak mendapatkan film terbaik, bukan film "titipan". Kepercayaan publik terhadap kejujuran industri akan runtuh.
Amarah Hanung Bramantyo kini telah menjadi suara kolektif dari ratusan sineas yang terdiam. Kasus ini menjadi pertaruhan besar, apakah industri film Indonesia akan membersihkan boroknya, atau justru menormalisasi praktik "siapa kuat, dia dapat"?
Baca Juga: Berapa Harga Aset Animasi di Reallusion Content Store? Disebut Mirip Film Merah Putih One for All
Menurutmu, apakah ini benar-benar 'bau KKN' atau hanya strategi bisnis yang cerdik?
Dan jika terbukti benar, apa yang harus dilakukan untuk memberantas praktik seperti ini?
Tuliskan opinimu di kolom komentar!
Berita Terkait
-
Berapa Harga Aset Animasi di Reallusion Content Store? Disebut Mirip Film Merah Putih One for All
-
Mengenal Reallusion Content Store, Benarkah Film Merah Putih One for All Pakai Aset dari Sana?
-
5 Film Saingan Merah Putih One For All di Bioskop, Ada Horor hingga Sesama Animasi
-
Hanung Ngamuk: Bagaimana Film Rp 7 Miliar Bisa Serobot Antrean 200 Judul?
-
7 Fakta AK-47, Senapan yang 'Nongol' di Film Merah Putih One for All
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Usai Soeharto dan Gus Dur, Giliran BJ Habibie Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan PT Sanitarindo, KPK Lanjutkan Proses Sidang Korupsi JTTS
-
Dimotori Armand Maulana dan Ariel Noah, VISI Audiensi dengan Fraksi PDIP Soal Royalti Musik
-
Kondisi FN Membaik Pasca Operasi, Polisi Siap Korek Motif Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Besok
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Kemensos dan Kemendikbud Harus Jelaskan Soeharto Jadi Pahlawan
-
Tuan Rondahaim Saragih Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Bobby Nasution: Napoleon der Bataks
-
Polisi Sita Buku dan Dokumen dari Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Jakarta, Apa Relevansinya?
-
Dilimpahkan ke Kejari, Nadiem Makarim Ucapkan Salam Hormat kepada Guru di Hari Pahlawan
-
Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Ketua MPR Ingatkan Pencabutan TAP MPR Anti-KKN