Suara.com - Sutan Sjahrir adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang namanya tak lekang oleh waktu.
Delapan puluh tahun setelah proklamasi 17 Agustus 1945, kisahnya kembali relevan untuk diingat.
Di tengah ketegangan menjelang kemerdekaan, Sjahrir menjadi salah satu orang pertama di Indonesia yang mendengar kabar Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945.
Informasi itu ia peroleh dari siaran radio luar negeri, sebuah momen yang kemudian memicu langkah strategis menuju kemerdekaan.
Peringatan 80 tahun kemerdekaan ini menjadi waktu yang tepat untuk mengenang peran Sjahrir dalam membaca peluang sejarah dan menggerakkan bangsa menuju kebebasan.
1. Mendengar Langsung dari Siaran Radio Luar Negeri
Sjahrir dikenal selalu mengikuti perkembangan internasional melalui radio. Pada 15 Agustus 1945, ia mendengar kabar penyerahan Jepang dari siaran radio luar negeri, termasuk BBC di London.
Sebagaimana dikutip dari Amemoar, informasi ini sangat penting karena menandai berakhirnya pendudukan Jepang di Indonesia dan membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan.
2. Menyadari Pentingnya Momen Sejarah
Baca Juga: Geger Bendera Bajak Laut 'One Piece', Idrus Marham: Jangan Campur Hiburan dengan Sakralitas Negara
Begitu menerima kabar tersebut, Sjahrir langsung menyadari bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk bertindak.
Ia memahami bahwa kekosongan kekuasaan setelah Jepang menyerah akan menjadi kesempatan emas untuk memproklamasikan kemerdekaan sebelum Sekutu datang dan berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia.
3. Segera Menghubungi Tokoh Nasional Lainnya
Setelah mendapatkan informasi penting itu, Sjahrir segera menghubungi para pemimpin pergerakan nasional, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta.
Langkah cepat ini menunjukkan bahwa Sjahrir tidak hanya menerima informasi, tetapi juga langsung bergerak agar kabar tersebut menjadi dasar pengambilan keputusan penting.
4. Mendorong Proklamasi Tanpa Menunggu Jepang
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul