Suara.com - Gempa 6,4 magnitudo mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, dan sekitarnya pada Selasa (12/8/2025). Sejumlah bangunan dilaporkan rusak dalam peristiwa tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa tersebut terjadi di darat dengan kedalaman 38 kilometer, berjarak sekitar 4 kilometer dari arah tenggara Sarmi.
“Berdasarkan laporan dari masyarakat gempa bumi ini menimbulkan kerusakan di Sarmi, namun belum ada laporan lanjutan,” kata Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Getaran gempa Papua ini dirasakan hingga ke Kota Jayapura dan Wamena, dengan skala intensitas mencapai IV MMI (dirasakan hampir semua penduduk, banyak yang terbangun) hingga II MMI di beberapa wilayah.
BMKG juga mencatat sedikitnya empat gempa susulan, dengan kekuatan terbesar 5,1 magnitudo dan terendah 4,1 magnitudo. Meski demikian, hasil analisis sementara menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Berikut 4 fakta gempa Papua yang dirangkum Suara.com.
1. Pusat Gempa di Darat
Gempa terjadi di darat, tepatnya di jalur Anjak Mamberamo (Mamberamo Thrust Belt). Kedalaman gempa 38 kilometer membuatnya tergolong gempa dangkal, yang umumnya memiliki getaran kuat di sekitar pusatnya.
2. Getaran Terasa di Beberapa Kota
Getaran dirasakan masyarakat di Sarmi, Kota Jayapura, dan Wamena. Skala intensitas tertinggi IV MMI berarti hampir semua penduduk merasakan guncangan, bahkan sebagian terbangun dari tidur.
3. Terjadi Empat Gempa Susulan
Setelah gempa utama, BMKG mencatat empat kali gempa susulan. Gempa susulan terkuat berkekuatan 5,1 magnitudo. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi gempa lanjutan.
4. Tidak Berpotensi Tsunami
BMKG memastikan gempa Papua kali ini tidak memicu tsunami. Meski demikian, warga diminta memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali masuk untuk menghindari risiko runtuhnya struktur akibat retakan.
BMKG mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan, mengikuti arahan pemerintah setempat, dan tidak mempercayai informasi yang belum terverifikasi. Data resmi terkait perkembangan gempa Papua dapat diakses melalui aplikasi InfoBMKG, media sosial resmi BMKG, atau kantor BMKG terdekat di Jayapura dan Wamena. (Antara)
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 12 November 2025: BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Melangkah di Lembah Baliem: Trekking Menyusuri Keindahan Alam Papua
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis