Digadang-gadang sebagai super-holding atau badan pengelola dana strategis untuk proyek-proyek prioritas nasional, termasuk pangan, Danantara kerap menjadi subjek perdebatan.
Sebagian kalangan mengkhawatirkan potensi sentralisasi kekuasaan dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana jumbo yang berada di bawah kendalinya.
Pengunduran diri figur penting seperti Joao dengan alasan kekurangan dana justru menjadi ironi yang memperkuat sentimen negatif tersebut.
Pengunduran diri Joao Angelo, dengan narasi permintaan maaf langsung kepada Presiden, bisa dibaca sebagai sebuah manuver politik cerdas sekaligus pesan keras.
Ia seolah ingin menegaskan bahwa masalahnya bukan pada visi Presiden Prabowo, melainkan pada barisan "pembantu-pembantu" di sekelilingnya yang gagal menerjemahkan visi tersebut menjadi aksi nyata.
Permintaan maaf yang ditujukan kepada Prabowo, alih-alih kepada dewan komisaris atau menteri terkait, menempatkan isu ini langsung di meja Presiden dan memaksanya untuk meninjau kembali efektivitas aparaturnya.
Pada akhirnya, mundurnya Joao Angelo De Sousa Mota lebih dari sekadar berita korporasi.
Ini adalah cermin retaknya komunikasi dan komitmen dalam implementasi salah satu program andalan pemerintah.
Apakah ini pertanda hati nurani yang tak bisa kompromi dengan sistem yang lumpuh oleh birokrasi, atau sekadar puncak kekecewaan atas janji anggaran yang tak kunjung cair, menjadi pertanyaan besar yang kini menggantung di atas program kedaulatan pangan era Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Mendadak Panggil Kepala BPPIK Usai Dirut Agrinas Mundur, Ada Apa?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang