Ia dinilai menyakiti hati masyarakat dengan ucapan yang terkesan menantang, mempersilakan warga berunjuk rasa dengan massa 5.000 hingga 50.000 orang sekalipun.
Meskipun klarifikasi dan permintaan maaf telah disampaikan, ucapan itu kadung membekas dan dianggap sebagai simbol arogansi kekuasaan.
Sebagai bentuk sindiran balik atas pernyataan tersebut, warga menggelar aksi simbolik yang unik.
Mereka melakukan donasi massal air mineral dalam kemasan kardus, menumpuknya di sepanjang trotoar depan pendopo hingga meluber ke kawasan Alun-alun.
Aksi ini seolah menjadi jawaban atas tantangan sang bupati, menunjukkan bahwa mereka siap untuk aksi jangka panjang.
Di tengah lautan massa, sang orator, Syaiful Ayubi, justru menyerukan pesan damai, sebuah ironi yang ditujukan langsung kepada sang bupati.
"Tunjukkan bahwa warga Pati itu santun dan berakhlak, cinta damai dan tidak arogan," seru Saiful dari atas mobil komando.
Sementara itu, aparat kepolisian telah disiagakan di berbagai sudut strategis untuk mengamankan jalannya aksi.
Hingga berita ini diturunkan, massa terus berdatangan untuk bergabung, menunjukkan bahwa tekanan terhadap kepemimpinan Bupati Sudewo semakin menguat.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Warga Pati Tetap Murka ke Bupati Meski Pajak Batal Naik
Tag
Berita Terkait
-
Terungkap! Alasan Warga Pati Tetap Murka ke Bupati Meski Pajak Batal Naik
-
Demo Desak Bupati Pati Mundur, DPR Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan
-
Jawaban Bupati Pati Sudewo yang Dituntut Mundur Rakyatnya: Itu Inkonstitusional
-
Demo di Pati Memanas: Diduga Disusupi Anarko, Peserta Aksi Mulai Melempari Petugas
-
Jejak Samin di Jalanan Pati: Gema Perlawanan Abad ke-19 dalam Protes Kebijakan Bupati Sudewo
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok