Suara.com - Gelombang aksi massa mengepung kantor Bupati Pati, Rabu, 13 Agustus 2025 hari ini. Ribuan massa kini menuntut Bupati Pati Sudewo mundur.
Sebelum aksi demo besar Rabu hari ini digelar, Bupati Sudewo menegaskan bahwa aksi yang kini bertujuan melengserkan dirinya dari kursi nomor satu di Pati tidak sesuai dengan konstitusi.
Diketahui, meskipun dua kebijakan yang memicu amarah publik yakni kenaikan PBB 250% dan program lima hari sekolah telah resmi dibatalkan, animo masyarakat untuk turun ke jalan tidak surut.
Menanggapi hal ini, Sudewo menyayangkan pergeseran isu dari protes kebijakan menjadi gerakan politik untuk menjatuhkannya.
"Jadi saya sangat menyayangkan hal-hal ini terjadi. Akhirnya risiko politiknya ke saya," ujar Sudewo dalam sebuah keterangan eksklusif sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube channel patinews, Selasa (12/8/2025).
Sudewo menegaskan bahwa tuntutan utama massa sebenarnya sudah tidak relevan lagi. Ia mengklaim telah memenuhi semua permintaan awal dan bahkan sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk PCNU Pati, untuk meredam aksi.
"Tidak boleh ada aksi demo unjuk rasa lagi, turun ke bawah juga tidak perlu karena tuntutan sudah dipenuhi. Tuntutan PBB-P2 diturunkan itu malah dibatalkan, kemudian 5 hari sekolah dikembalikan ke 6 hari sekolah juga sudah dipenuhi," jelasnya.
Dengan terpenuhinya tuntutan tersebut, Sudewo menilai aksi yang tetap berjalan memiliki agenda lain. Ia secara terbuka melabeli upaya pelengseran melalui demonstrasi sebagai langkah ilegal.
"Jadi tidak ada alasan lagi untuk turun. Kalau turunnya untuk menurunkan bupati itu inkonstitusional. Tidak tidak sesuai dengan aturan dan juga itu bukan tuntutan murni," tegas Bupati dari Partai Gerindra tersebut.
Baca Juga: Demo di Pati Memanas: Diduga Disusupi Anarko, Peserta Aksi Mulai Melempari Petugas
Sebelumnya, Sudewo telah berupaya meredakan ketegangan dengan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait insiden pengangkutan paksa donasi logistik oleh Satpol PP dan meluruskan pernyataannya yang dianggap menantang warga.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat. Kami tidak bermaksud melakukan perampasan," ujarnya. "Saya tidak menantang rakyat. Masak rakyatku kutantang? Saya hanya ingin menyampaikan supaya demo itu murni aspirasi dan tidak ditunggangi pihak tertentu."
Berita Terkait
-
Demo di Pati Memanas: Diduga Disusupi Anarko, Peserta Aksi Mulai Melempari Petugas
-
Jejak Samin di Jalanan Pati: Gema Perlawanan Abad ke-19 dalam Protes Kebijakan Bupati Sudewo
-
Menyemut di Alun-alun, Ribuan Warga Pati Ngotot Lengserkan Bupati Sudewo: Tunjukkan Rakyat...
-
Di Mana Bupati Sudewo Saat Ribuan Rakyat Pati Gelar Demo Besar Hari Ini?
-
Desak Bupati Sudewo Mundur, Ini 5 Tuntutan Rakyat di Aksi Demo Pati 13 Agustus 2025
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam