Suara.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul membuat gebrakan baru dalam program pengadaan laptop, televisi, dan seragam untuk siswa Sekolah Rakyat. Namun, di balik program senilai Rp 140 miliar ini, terselip sebuah ultimatum; tidak boleh ada kongkalikong.
Belajar dari sejarah kelam di kementeriannya, Gus Ipul secara khusus meminta Inspektur Jenderal (Irjen) Kemensos untuk turun tangan dan mengawal ketat proses pengadaan agar tidak ada celah penyimpangan.
Gus Ipul menegaskan bahwa transparansi adalah harga mati dalam proyek ini. Ia tidak mau program yang bertujuan baik untuk pendidikan anak-anak miskin justru dicederai oleh praktik korupsi.
"Kita lagi proses dan kita ingin prosesnya benar. Kita ingin tidak ada penyimpangan, transparan. Tidak ada kong-kalikong. Irjen juga saya minta untuk mengawal dengan baik," kata Gus Ipul kepada wartawan di Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Pernyataan ini seolah menjadi sinyal kuat bahwa Gus Ipul tidak akan menoleransi adanya permainan dalam pengadaan barang, sebuah isu yang sangat sensitif di lingkungan Kementerian Sosial.
Gelontorkan Rp 140 Miliar untuk 9.700 Siswa
Anggaran fantastis sebesar Rp 140 miliar ini dialokasikan untuk menunjang kegiatan belajar di 100 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Rinciannya, Kemensos akan menyediakan:
- Lebih dari 9.700 unit laptop untuk siswa.
- Televisi untuk penunjang belajar di kelas.
- Seragam sekolah.
Gus Ipul memastikan perangkat laptop tersebut akan digunakan di dalam kelas dengan pengaturan khusus agar aman dari akses konten-konten negatif.
Sikap ekstra hati-hati yang ditunjukkan Gus Ipul ini seolah menjadi cerminan dari trauma masa lalu di Kementerian Sosial, yang pernah diguncang oleh skandal korupsi bantuan sosial (bansos) berskala besar.
Baca Juga: Tahan Banting dengan Fitur AI, Ini Rangkaian Perangkat ASUS ExpertBook Series
Dengan melibatkan Irjen sejak awal proses, Gus Ipul seolah ingin mengirim pesan kepada publik dan internal kementerian bahwa ia serius ingin memutus mata rantai korupsi dan memastikan setiap rupiah anggaran benar-benar sampai kepada yang berhak. Program pengadaan untuk Sekolah Rakyat ini pun menjadi pertaruhan besar bagi citra baru Kemensos di bawah kepemimpinannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum