Baca Cepat:
Indonesia sudah 6 kali berganti nama
Indonesia pernah dikenal sebagai 'To Indo'
Nama Republik Indonesia pernah dua kali dipakai
Suara.com - Nama 'Indonesia' yang kita kenal dan banggakan saat ini terdengar begitu kokoh dan abadi.
Namun, tahukah Anda bahwa nama untuk menyebut gugusan pulau di khatulistiwa ini telah melalui perjalanan panjang dan berganti sebanyak enam kali?
Setiap nama membawa jejak sejarah, politik, dan perjuangan identitas yang membentuk bangsa hingga hari ini.
Perubahan nama ini bukanlah sekadar pergantian label, melainkan cerminan dari transformasi kekuasaan dan kesadaran kolektif masyarakatnya.
Dari sebuah konsep geografis di era kerajaan hingga menjadi negara kesatuan yang berdaulat, inilah kronologi metamorfosis nama Indonesia yang jarang diketahui banyak orang.
Nusantara (Abad ke-13 hingga Abad ke-16)
Jauh sebelum para penjelajah Eropa tiba, konsep persatuan di wilayah ini sudah ada dengan nama Nusantara.
Istilah ini dipopulerkan pada masa Kerajaan Majapahit, terutama setelah Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1336.
Secara harfiah, Nusantara berasal dari bahasa Jawa Kuno, di mana nusa berarti pulau dan antara berarti luar atau seberang.
Baca Juga: Wamen Irene Umar: Indonesia Satu-satunya Negara yang Rayakan Hari Kemerdekaan Secara Meriah
Pada masa itu, Nusantara merujuk pada pulau-pulau di luar Jawa yang berada di bawah pengaruh atau kekuasaan Majapahit.
Konsep ini menjadi gagasan awal tentang sebuah kesatuan politik dan budaya yang mencakup wilayah Indonesia modern.
Nama ini merepresentasikan kekuatan maritim dan hegemoni lokal sebelum cengkeraman kolonialisme datang.
2. Hindia Belanda / Nederlandsch-Indië (1798 - 1942)
Era baru dimulai ketika Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) bangkrut dan pemerintah Belanda mengambil alih kendali secara langsung pada 1798.
Sejak saat itu, wilayah jajahan ini secara resmi dinamai Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indië.
Tag
Berita Terkait
-
Wamen Irene Umar: Indonesia Satu-satunya Negara yang Rayakan Hari Kemerdekaan Secara Meriah
-
Dibalik Pesona Bianca Alessia, Pembawa Baki Bendera Saat Upacara HUT ke-80 di Istana Merdeka
-
6 Momen Menarik Warnai Peringatan HUT Republik Indonesia ke-80, Apa Saja?
-
'Bendera Bajak Laut' di Hari Merdeka: Ironi Perlawanan Sunyi di Negeri yang (Katanya) Demokratis
-
Pesta Rakyat 17 Agustus di Monas Mulai Jam Berapa? Catat Jadwalnya biar Gak Ketinggalan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram