Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial X (Twitter) viral menampilkan tangkapan layar yang memuat Menteri Agama periode 2020–2024, Yaqut Cholil Qoumas, dengan narasi seolah dirinya meminta KPK periksa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus dugaan penerimaan uang kuota haji.
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat potongan judul artikel yang bernarasi bahwa Yaqut meminta juga periksa Jokowi. Begini narasi yang beredar:
“Yaqut Cholil Qiemas Meminta Kepada Ketua KPK Periksa Juga Jokowi Dia Memberi Perintah Dan Menerima Juga Uang Kuota Haji.”
Unggahan itu juga disertai komentar tambahan: “Kok muaranya selalu ke mulyono makanya a lot.”
Lantas, benarkah Yaqut Cholil minta KPK periksa Jokowi dalam kasus dugaan korupsi kuota haji?
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Antara, tidak ada artikel resmi media arus utama yang menulis judul sebagaimana dalam tangkapan layar tersebut. Faktanya, konten yang beredar adalah hasil suntingan alias hoaks.
Artinya, Yaqut Cholil tidak pernah menyatakan permintaan agar KPK periksa Jokowi terkait kasus kuota haji. Judul dalam unggahan viral itu dipastikan bukan berasal dari pemberitaan resmi.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang telah melakukan penggeledahan di rumah Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat lalu. Penggeledahan itu terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023–2024 di Kementerian Agama.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangannya yang dikutip dari Antara menyebutkan, langkah tersebut dilakukan untuk mencari bukti tambahan demi mendukung proses penyidikan serta mengoptimalkan pemulihan kerugian keuangan negara.
“KPK memastikan penggeledahan berjalan sesuai aturan, dan yang bersangkutan kooperatif,” ujar Budi.
Kesimpulan
Dengan demikian, klaim yang menyebut Yaqut Cholil meminta KPK periksa Jokowi tidak benar alias hoaks. Narasi itu adalah manipulasi konten dengan memanfaatkan isu aktual yang sedang ramai diperbincangkan.
Berita Terkait
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!
-
Ramalan Rocky Gerung: 'Hantu' Ijazah Jokowi Bakal Teror Pemerintahan Prabowo Sampai 2029!
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express