Suara.com - Di tengah khidmatnya upacara kenegaraan HUT Ke-80 RI di Istana Negara, sebuah suara kritis yang tajam datang dari sosok yang tak terduga: Gustika Fardani Jusuf Hatta, cucu dari Proklamator Mohammad Hatta.
Melalui akun Instagram pribadinya, Gustika melancarkan protes keras terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengubah perayaan kemerdekaan menjadi panggung kritik yang mengguncang dunia maya.
Namun, di balik keberaniannya, Gustika Hatta bukanlah sekadar cucu proklamator. Ia adalah seorang intelektual muda dengan latar belakang pendidikan yang unik dan sangat relevan dengan isu yang ia suarakan: Kajian Perang (War Studies).
Lulusan King's College London ini membuktikan bahwa kritiknya bukanlah celetukan kosong, melainkan buah dari pemahaman mendalam tentang konflik, kekuasaan, dan hak asasi manusia.
Protes Diam Penuh Makna di Balik Kebaya Hitam
Kehadiran Gustika di Istana Negara pada Minggu, 17 Agustus 2025, sarat dengan simbolisme. Ia memilih mengenakan kebaya hitam yang dipadukan dengan batik motif slobog.
Ini sebuah motif yang dalam tradisi Jawa sering digunakan dalam upacara pemakaman sebagai simbol duka cita dan harapan agar arwah diberi kelancaran. Pilihan busananya seolah menjadi representasi visual dari keprihatinan yang ia sampaikan.
Dalam keterangan unggahannya, Gustika secara lugas menyatakan perasaannya.
"Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan keprihatinan atas luka HAM yang belum tertutup," tulisnya.
Baca Juga: Said Didu Sebut Pemakzulan Gibran Tidak Bermasalah Tapi Tak Ada Penggantinya
Pernyataan ini menjadi pengantar untuk kalimat yang lebih menohok, yang ditujukan langsung kepada pucuk pimpinan negara.
"Bahkan kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi," tegasnya.
Ahli Kajian Perang yang Tak Pandang Gender
Kritik pedas Gustika terhadap isu HAM bukanlah tanpa dasar. Gadis kelahiran 19 Januari 1994 ini merupakan lulusan dari jurusan bergengsi, War Studies atau Kajian Perang, di King's College London, Inggris.
Ini adalah sebuah disiplin ilmu yang tidak hanya mempelajari strategi militer, tetapi juga mengupas kompleksitas konflik dan politik internasional secara menyeluruh.
Seperti dilansir dari laman Departemen Kajian Perang King's College, bidang ini bertujuan untuk "memahami kompleksitas perang, konflik, dan politik internasional secara keseluruhan."
Tag
Berita Terkait
-
Said Didu Sebut Pemakzulan Gibran Tidak Bermasalah Tapi Tak Ada Penggantinya
-
Filosofi Batik Slobog, Busana Penuh Makna Gustika Hatta saat HUT ke-80 RI
-
Sepak Terjang Gustika Cucu Bung Hatta yang Berani Kritik Pemerintah, Dulu Gugat Jokowi dan Tito
-
Petugas Damkar Unboxing Goodie Bag Perayaan 17 Agustus di Istana, Ada Buku Soal Prabowo
-
Sikap Gibran Bikin Heboh! Perlakuan ke Jokowi vs Pejabat Lain Beda Jauh: Pura-Pura Gak Kenal
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram