Suara.com - Pengamat Militer dan Intelejen, Prof Connie Rahakundini Bakrie buka suara soal kasus yang dialami Eks Ketua KPK, Abraham Samad.
Seperti diketahui, Abraham dilaporkan polisi soal kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke – 7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Connie menyebut bahwa kasus yang menimpa Abraham ini tidak masuk akal, dirinya bahkan mengomentari dengan satu kata, yaitu ‘Lucu’.
“Abraham Samad nanyain ijazah jadi masalah. Kan jadi lucu,” ucap Connie, dikutip dari youtube Hendri Satrio, Senin (18/8/25).
“Yang mestinya dipanggil enggak dipanggil,” tambahnya.
Dengan adanya kasus Abraham dan beberapa orang yang dilaporkan soal ijazah palsu tersebut, Connie khawatir terjadi sesuatu ke depannya.
Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh Connie yaitu jika ke depannya orang-orang berilmu akan takut lagi untuk bersuara.
Sehingga mereka akan memilih untuk bungkam bahkan masa bodoh dengan negara Indonesia.
Pasalnya, Ketika mereka berbicara justru nyawanya terancam.
Baca Juga: Mengintip Harta Rudy Tanoesoedibjo yang Dicekal KPK, Terlilit Utang Ratusan Miliar
“Nah yang aku takut Cuma satu, lama – lama orang pintar atau orang yang berpengetahuan enggak mau ngomong,” ucap Connie.
“Jadi masa bodoh, padahal dititik masa bodoh itulah kita berbahaya,” imbuhnya.
Connie dengan tegas menyebut bahwa Indonesia justru akan hancur dan bubar begitu saja jika rakyatnya sudah mulai tidak peduli.
“Indonesia itu akan bubar ketika rakyatnya sudah masa bodoh,” tegasnya.
Connie mengingatkan kepada para petinggi agar tidak bangga dan Bahagia seutuhnya ketika rakyatnya hanya nurut-nurut saja bak robot.
Pasalnya, menurut Connie hal itulah yang menjadi pertanda akan hancurnya negara Indonesia ini.
“Jadi jangan seneng dulu di atas sana lalu orang kayak nurut gitu kayak robot,” ujarnya.
“Jangan seneng dulu, karena titik ledaknya akan semakin besar,” tambahnya.
Connie kemudian mengatakan bahwa pihaknya secara pribadi justru lebih memilih antara rakyat dan pejabat saling mengingatkan dan berkesadaran, agar sama-sama dapat membangun Indonesia menjadi lebih baik.
“Jadi kalau gue malah lebih milih bangsanya berkesadaran, semua saling mengingatkan dan kita menerima kalau diberitahu,” ujarnya.
Abraham Samad Terseret Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
Eks Ketua KPK, Abraham Samad merasa dikriminalisasi setelah dipanggil oleh Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).
Abraham Samad diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan fitnah ijazah palsu Presiden ke – 7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
“Pemanggilan saya ini adalah sebuah tujuan dan proses ingin mempersempit adanya ruang demokrasi. Ini mengancam demokrasi kita,” ujar Abraham Samad di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/25).
Kuasa Hukum Abraham, Daniel Winarta dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mengatakan penyidik melontarkan sebanyak 56 pertanyaan kepada kliennya.
“Ada sekitar 56 pertanyaan yang dilemparkan ke Pak Abraham Samad, dengan memakan waktu kurang lebih hampir sepuluh jam,” kata Daniel.
Penyidik tidak hanya bertanya kepada Abraham tentang apa yang ia ketahui soal kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, melainkan juga soal siniar atau podcast miliknya di Youtube.
Namun, kuasa Hukum Abraham menyayangkan beberapa pertanyaan yang dilempar oleh penyidik melenceng dari tempus delicti dan locus delicti yang tercantum pada surat pemanggilan.
“Dalam surat pemanggilan, tertulis bahwa Abraham dipanggil untuk ditanyakan tentang suatu kejadian pada 22 Januari 2025. Sedangkan, banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh penyidik berada di luar dari tempus dan locus delicti yang sudah ditulis dalam surat panggilan,” ujar Daniel.
Sementara itu, Abraham mengatakan pemanggilan terhadap dirinya terkait dengan apa yang dilakukannya selama ini.
Yaitu memberitakan dan menjadi forum diskusi untuk memberikan edukasi, pencerahan dan kritikan yang bersifat konstruktif agar masyarakat paham tentang hak-hak dan kewajibannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Buka Suara soal Kasus Puluhan Siswa SD Keracunan MBG di Jaktim, DKPKP DKI Bilang Begini
-
Cuaca Hari Ini: Waspada Badai, Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diprediksi Hujan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 4 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir