Suara.com - Misteri menyelimuti nasib surat usulan pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dilayangkan oleh Forum Purnawirawan TNI.
Tiga bulan setelah surat tersebut dikirim, jajaran pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI justru kompak mengaku belum melihat atau membahasnya, seolah mengisyaratkan bahwa usulan tersebut tidak akan pernah sampai ke meja rapat.
Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, menjadi salah satu pimpinan yang mengonfirmasi bahwa surat tersebut belum menjadi agenda pembahasan.
Ia mengklaim belum pernah melihat wujud fisik surat yang sudah masuk sejak akhir Mei 2025 lalu itu dan menyatakan rapat pimpinan (Rapim) belum pernah menyinggungnya.
"Itu belum dibicarakan di Rapim. Nanti kami cek suratnya sudah sampai mana. Saya belum lihat suratnya," ujar Adies kepada awak media, Selasa (19/08/2025).
Sikap serupa ditunjukkan oleh pimpinan dewan lainnya.
Ketua DPR Puan Maharani dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad terlihat enggan memberikan respons apapun terkait desakan pemakzulan ini.
Senada dengan mereka, Ketua MPR Ahmad Muzani juga berdalih belum membaca isi surat dan perlu membahasnya terlebih dahulu dengan pimpinan lain.
Sikap dingin para elite parlemen ini membuat isu pemakzulan Gibran perlahan memudar dari panggung politik nasional.
Baca Juga: Ekspresi Gibran Terdiam Saat Anggota DPR Joget di Sidang Tahunan, Netizen: Muak Banget Lihatnya
Manuver Politik Gibran Redam Isu
Di tengah ketidakjelasan nasib surat tersebut di Senayan, Gibran Rakabuming Raka justru melakukan manuver politik yang cerdas.
Alih-alih merespons secara verbal, Gibran memilih mendekati salah satu tokoh sentral di balik Forum Purnawirawan TNI, yakni mantan Wakil Presiden Try Sutrisno.
Momen keakraban keduanya terekam jelas oleh kamera. Gibran terlihat berbincang akrab dan mencium tangan Try Sutrisno dalam acara Hari Lahir Pancasila pada awal Juni lalu.
Tak berhenti di situ, Gibran bahkan secara khusus mengunjungi kediaman Try Sutrisno dengan dalih untuk bersilaturahmi sekaligus mengantarkan undangan resmi untuk menghadiri Upacara HUT RI ke-80 di Istana Merdeka.
Gestur politik ini dinilai banyak pihak sebagai cara efektif untuk meredam gejolak dari para purnawirawan senior.
Berita Terkait
-
Ekspresi Gibran Terdiam Saat Anggota DPR Joget di Sidang Tahunan, Netizen: Muak Banget Lihatnya
-
Anggota DPR Joget-joget saat Sidang Tahunan, Ketua MPR: Tak Masalah, untuk Relaksasi
-
Sosok Gustika Hatta: Pengkaji Perang Lulusan London yang 'Serang' Prabowo-Gibran di Istana
-
Said Didu Sebut Pemakzulan Gibran Tidak Bermasalah Tapi Tak Ada Penggantinya
-
Sikap Gibran Bikin Heboh! Perlakuan ke Jokowi vs Pejabat Lain Beda Jauh: Pura-Pura Gak Kenal
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
Terkini
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
PKS Minta Raperda Perubahan Wilayah Jakarta Ditunda: KTP hingga Sertifikat Diubah Semua, Bikin Kacau
-
Dukung Langkah Prabowo Setop Tradisi Kerahkan Siswa saat Penyambutan, KPAI Ungkap Potensi Bahayanya