Suara.com - Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa transformasi industri hijau tidak boleh lagi dianggap sebagai beban biaya, melainkan investasi jangka panjang untuk menjaga daya saing.
Pesan ini ia sampaikan dalam pembukaan Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 ke-2 di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (20/8/205).
Menurut Agus, tekanan global semakin nyata, mulai dari tuntutan penurunan emisi, percepatan transisi energi bersih, hingga regulasi perdagangan internasional seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) Uni Eropa yang menambah beban bagi produk dengan jejak karbon tinggi.
“Pasar global semakin selektif. Konsumen kini menuntut produk ramah lingkungan dengan jejak karbon yang transparan. Jika tidak cepat bertransformasi, produk Indonesia bisa kehilangan daya saing,” ujarnya.
Ia menambahkan, generasi muda kini menjadi penggerak pasar global. Data Bank Dunia menunjukkan bahwa konsumen muda enggan membeli produk tanpa standar keberlanjutan yang jelas.
“Inilah pasar masa depan yang kita hadapi. Karena itu, industri hijau bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” katanya.
Kementerian Perindustrian menargetkan sektor manufaktur mencapai net zero emission pada 2050, satu dekade lebih cepat dari target nasional. Sejumlah langkah tengah dipersiapkan, mulai dari efisiensi energi, pengembangan teknologi rendah karbon, pemanfaatan Carbon Capture Utilization (CCU) yang mampu menangkap hingga 65 persen emisi CO dalam uji coba bersama PT Petrokimia Gresik, hingga eksplorasi teknologi mikroalga yang dapat menyerap karbon sekaligus menghasilkan produk turunan bernilai ekonomi.
Pemerintah juga mendorong model ekonomi sirkular, seperti pengolahan limbah plastik menjadi bahan baku baru dan daur ulang logam.
“Dengan circular economy, kita tidak hanya mengurangi polusi, tapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi sekaligus green jobs,” tambah Agus.
Baca Juga: Tarif Trump Dipangkas, Industri Manufaktur Indonesia Siap Panen Dolar?
AIGIS 2025, yang berlangsung hingga 22 Agustus, digelar melalui kolaborasi Kementerian Perindustrian dengan sektor swasta, lembaga keuangan, dan mitra global. Forum ini diharapkan menghasilkan rekomendasi nyata untuk mempercepat transformasi industri nasional menuju era hijau yang lebih berdaya saing.
Bagi Agus, arah kebijakan ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya kemandirian ekonomi hijau dan biru, penciptaan green jobs, industrialisasi bernilai tambah, serta penguatan ekonomi sirkular.
“Apa yang kita lakukan tiga hari ke depan adalah bagian dari strategi jangka panjang. Transformasi hijau adalah jalan untuk memastikan industri kita tetap kompetitif sekaligus berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi