Suara.com - Ketua Wahid Foundation Yenny Wahid menyambangi Balai Kota DKI Jakarta untuk menemui Gubernur Pramono Anung pada Jumat (21/8/2025).
Namun, bukan hanya agenda pertemuan yang menarik perhatian, melainkan sebuah detail kecil pada penampilannya: sebuah emblem lambang tengkorak alias Jolly Roger dari anime One Piece.
Emblem tersebut terpasang di ujung kerudungnya di bagian punggung.
Secara spesifik, lambang jolly roger yang dipakainya merupakan representasi dari wakil kapten kelompok bajak laut Topi Jerami, Roronoa Zoro.
Ketika ditanya mengenai makna di balik emblem tersebut, Yenny Wahid mengaku sengaja memakainya.
Ia bermaksud menunjukkan kepada para pemangku kebijakan dan aparat penegak hukum bahwa simbolisme dari One Piece tidak seharusnya ditakuti atau direpresi.
Belakangan ini, simbol-simbol dari One Piece memang marak diadopsi oleh publik sebagai medium untuk menyuarakan ketidakpuasan atas berbagai kebijakan pemerintah.
Fenomena ini bahkan sempat memuncak dengan adanya seruan untuk mengganti bendera Merah Putih dengan bendera One Piece menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI pada 17 Agustus lalu.
"Dari dulu sudah nonton anak saya kecil-kecil, saya cuma ingin mengatakan bahwa One Piece tidak usah ditakuti, tidak perlu diberangus, tidak perlu dihapus," ujar Yenny.
Baca Juga: Alarm Keras untuk Gibran: Demo Pati Jadi Sinyal, Analogi Bendera One Piece Bikin Merinding
Putri dari Presiden keempat Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, ini menilai bahwa penggunaan lambang One Piece oleh masyarakat hanyalah sebuah bentuk ekspresi.
Menurutnya, alih-alih melarang, fenomena ini seharusnya memicu introspeksi mendalam di kalangan pejabat mengenai sumber dari meluasnya kekecewaan publik.
"Ini ekspresi saja justru harus menjadi instrospeksi dari pejabat, kenapa rakyat mengambil simbol One Piece? Kenapa rakyat mau mengutarakan ekspresinya dengan memakai tokoh fiktif karena ada ketidakpuasan, itu yang harus jadi introspeksi kita semua," ucapnya.
"Saya hanya mengatakan nggak usah takut dengan simbol one piece ini hanya tokoh kartun kok," lanjutnya.
Yenny berpendapat, jika pemerintah mampu bekerja secara efektif dan memuaskan harapan masyarakat, maka tidak akan ada kekhawatiran terhadap simbol-simbol kultural semacam One Piece.
"Kalau kita betul betul melaksanakan tugas melayani masyarakat gak perlu takut dengan tokoh dan simbol semacam itu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok